Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah menyuntikkan dana ke PT Bank Muamalat Tbk. sebesar Rp1 triliun.
Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K. Permana mengatakan, masuknya dana tersebut setelah BPKH melaksanakan haknya sebagai pemegang saham mayoritas dalam proses rights issue perseroan yang distribusinya telah dimulai sejak 29 Desember 2021.
“Dana tersebut akan masuk dalam komponen modal tier I. Selain digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, dana tersebut akan dipakai untuk ekspansi bisnis perseroan. Dengan masuknya dana segar tersebut kami optimistis tahun depan kinerja Bank Muamalat akan semakin meningkat,” ujar Achmad dalam keterangan tertulis, Jumat (31/12/2021).
Dalam aksi korporasi ini, Bank Muamalat akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 39,81 miliar saham baru Seri C dengan nilai nominal Rp30 per saham.
Adapun, dalam prospektus yang diterbitkan perseroan disebutkan bahwa periode perdagangan HMETD berlangsung antara 30 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022.
Selain itu, Bank Muamalat juga akan melakukan penerbitan instrumen subordinasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp2 triliun yang akan masuk dalam komponen modal tier 2. Perseroan menjelaskan, seluruh rangkaian aksi korporasi ini ditargetkan akan rampung pada kuartal I/2022.
Baca Juga
Sebelumnya, per 16 November 2021 pemegang saham mayoritas Bank Muamalat resmi beralih dari Islamic Development Bank (IsDB) kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) lewat skema transaksi hibah saham. Dengan demikian, saat ini BPKH menggenggam 78,45 persen saham perseroan sekaligus bertindak sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP).