Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah bank mini yang masuk dalam Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti 1 (KBMI 1) belakangan ini menjadi sorotan karena langkah dan kinerjanya yang menarik. Simak rangkuman data beserta visualisasinya di sini.
Bank KBMI 1 dengan modal inti kurang dari Rp6 triliun tengah menjadi sorotan beberapa waktu ke belakang. Pasalnya, sejumlah bank mini yang masuk dalam Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti 1 (KBMI 1) berlomba melakukan aksi konsolidasi dan penggalangan dana.
DataIndonesia.id merangkum data kinerja bank mini. Data dan visualisasi yang ditampilkan antara lain 8 bank mini dengan aset terbesar, daftar bank dengan RoA tertinggi, bank mini dengan total ekuitas terbesar, bank dengan RoE tertinggi, daftar penyaluran kredit terbesar, bank dengan NPL terendah, bank dengan DPK terbesar, perbandingan pendapatan bunga, perbandingan laba bersih, perbandingan NIM, kkenaikan harga saham, dan sebagainya. Data tersebut beserta visualisasi selengkapnya dapat disimak melalui tautan ini.
Bank mini banyak yang berinovasi menjadi bank digital demi menggaet investor baru. Semua dilakukan demi memenuhi syarat utama dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memiliki modal inti minimal Rp3 triliun sesuai POJK Nomor 12 Tahun 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Langkah itu pun makin masif ketika OJK tak lagi membatasi gerak bank mini usai mengubah model pengelompokkan dari Bank Umum Berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) menjadi KBMI. Ini sebagaimana tertera dalam POJK Nomor 12 Tahun 2021 tentang Bank Umum yang dirilis pada Oktober 2021.
Atas dasar itu, tak heran jika total aset bank umum KBMI 1 tercatat melonjak hingga Rp1.580,09 triliun pada Oktober 2021. Total kredit atau pembiayaan yang disalurkan bank di kategori tersebut pun mencapai Rp822,05 triliun.
Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun bank umum di KBMI 1 sebanyak Rp1.068,98 triliun. Sementara itu, pendapatan bunga dan laba bersih masing-masing senilai Rp124,38 triliun dan Rp6,55 triliun. Catatan kinerja sejumlah bank umum di KBMI 1 tersebut dapat disimak di sini.
Baca Juga
Adapun terkait dengan aset, dari 46 bank yang termasuk dalam KBMI 1, PT Bank KB Bukopin Tbk. memimpin dengan total aset mencapai Rp85,67 triliun pada kuartal III/2021.
Total aset tersebut bertumbuh dari periode yang sama dari tahun sebelumnya hanya sebesar Rp76,64 triliun. Namun, kenaikan total aset yang diraih Bank KB Bukopin tidak didukung oleh return on assets (ROA) yang mumpuni.
ROA Bank KB Bukopin tercatat masih minus 0,78%. Ini menunjukkan pemanfaatan aset yang dilakukan perusahaan belum maksimal dalam menghasilkan profit. Setelah Bank KB Bukopin, PT Bank ICBC Indonesia menyusul dengan kepemilikan aset sebesar Rp52,94 triliun. Nilai tersebut lebih rendah 2,42% (yoy) dari sebelumnya mencapai Rp54,25 triliun.
Ada pula PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. yang membukukan total aset Rp52,06 triliun. Kemudian, PT Bank Mandiri Taspen memiliki total aset sebesar Rp43,78 triliun.
Sementara itu, PT Bank Victoria International Tbk. berada di posisi kedelapan dengan total aset sebanyak Rp22,91 triliun. Jumlah itu meningkat 1,69% dari kuartal III/2020 yang sebesar Rp22,53 triliun.