Bisnis.com, JAKARTA -PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatat kinerja pembiayaan segmen hijau yang positif pada 2021. Portofolio hijau BNI tercatat Rp172,4 triliun atau 29,6 persen dari total portofolio kredit BNI.
Perusahaan berkode saham BBNI itu mencatatkan pertumbuhan pembiayaan hijau sebesar 23,67 persen pada 2021 dibandingkan dengan 2020, yang tercatat Rp139,4 triliun
“Pembiayaan hijau ini didominasi untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen kecil dengan total portofolio mencapai Rp117 triliun,” kata Corporate Secretary BNI Mucharom kepada Bisnis, Jumat (18/2).
Di samping itu, lanjutnya, pembiayaan hijau juga untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, energi baru terbarukan, serta pengelolaan polusi dan pengelolaan limbah.
Pada tahun ini, kata Mucharom, BNI berencana untuk memperkuat keuangan berkelanjutan dengan terus melakukan ekspansi program kemitraan, pemberdayaan, sekaligus pendampingan mitra dan debitur sektor berkelanjutan.
Segmen berkelanjutan memiliki cakupan yang tergolong luas. Tidak hanya terkait UMKM, dan pengelolaan lingkungan, juga implementasi sistem produksi yang ramah sosial dan lingkungan dari debitur korporasi.
Baca Juga
“Kami pun proaktif mendorong segmen korporasi ini untuk melakukan transformasi secara aktif yang akhirnya berdampak pada penyaluran kredit investasi,” kata Mucharom.
BNI juga berencana menerbitkan green bond, yang tentunya akan menjadi sumber dana untuk meningkatkan eksposur BNI lebih kuat lagi di sektor hijau.
Dengan strategis ini, BNI berharap program sustainability ini akan tumbuh positif, tidak hanya dari sisi portofolio hijau sekaligus dampak keberlangsungan yang baik bagi bisjis BNI sekaligus nasabah dan debitur perusahaan.