Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Cum Dividen, 4 Direksi BCA (BBCA) Borong Saham Total Rp10,56 Miliar

Sejumlah direksi BCA (BBCA) memborong saham perseroan menjelang akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan negosiasi pada besok, Jumat (25/3/2022).
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Empat direksi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memborong saham perseroan menjelang akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen). 

Transaksi pembelian saham dilakukan pada 22 dan 23 Maret 2022, di harga Rp8.060,75. Total transaksi mencapai Rp10,56 miliar. 

Hal itu terungkap dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/3/2022), yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto.

Sejumlah direksi yang memborong saham perseroan di antaranya Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja membeli saham BBCA sebanyak 633.005 pada 22 Maret 2022. Setelah transaksi tersebut, kepemilikan saham Jahja di BBCA menjadi 40.811.090 saham dari sebelumnya 40.178.085 saham. Artinya, Jahja telah memborong saham di BBCA senilai Rp5,10 miliar.

Selanjutnya, Direktur BCA Subur Tan membeli 278.199 saham perseroan pada 23 Maret 2022. Jumlah kepemilikan sahamnya menjadi 14.843.334 saham dari sebelum transaksi 14.565.135 saham. Artinya, Subur telah merogoh kocek senilai Rp2,42 miliar untuk membeli saham di BBCA.

Berikutnya, Direktur BCA Santoso menambah porsi sebanyak 205.626 saham, dari 1.741.020 menjadi 1.946.646 saham. Artinya, Santoso telah memborong saham BBCA senilai Rp1,65 miliar.

Terakhir, Wakil Presiden Direktur BCA Gregory Hendra Lembong membeli saham BBCA sebanyak 193.530 saham atau senilai Rp1,55 miliar. Dengan demikian, menjadikan porsi kepemilikan saham Gregory di BCA menjadi 366.070 saham dari sebelumnya 172.540 saham.

Tujuan transaksi adalah untuk investasi jangka panjang dengan status kepemilikan saham secara langsung," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper