Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut IFG Bicara Soal Konsolidasi BUMN Asuransi

Indonesia Financial Group (IFG), holding asuransi dan penjaminan, telah memiliki roadmap untuk mengkonsolidasikan bisnis asuransi anak-anak usahanya, yang sebagian besar bergerak disektor asuransi umum.
Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea memberikan sambutan dalam acara peresmian IFG Progress di Jakarta, Rabu (28/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea memberikan sambutan dalam acara peresmian IFG Progress di Jakarta, Rabu (28/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea mengungkapkan strategi konsolidasi dan perbaikan tata kelola BUMN asuransi anggota holding.

Robertus mengatakan, IFG sebagai holding BUMN asuransi dan penjaminan, telah membangun roadmap untuk mengkonsolidasikan bisnis asuransi anak-anak usahanya. Seperti diketahui, sebagian besar anak usaha IFG yang bergerak di sektor asuransi umum berkompetisi pada beberapa lini bisnis yang sama.

"Pertanyaan paling mendasar, apa perlu kami punya perusahaan asuransi umum satu, dua, tiga dan bersaing satu sama lain? Ini pertanyaan cukup serius, yang bisa saja satu waktu semua dimerger. Apakah kami perlu beberapa perusahaan asuransi di bidang asuransi syariah? Ada roadmap yang kami bangun ke depan, nanti akan didiskusikan [dengan OJK] pada saatnya nanti," ujar Robertus dalam sebuah webinar, Jumat (25/3/2022).

Selain itu, IFG juga melakukan penataan ulang terhadap manajemen risiko, pengelolaan investasi, hingga SDM dari anak usaha di bidang asuransi. IFG merancang asset liability management atau pengelolaan aset dan liabilitas berbasis kebutuhan likuiditas yang diharapkan dapat menekan potensi gagal bayar dari anak-anak usahanya.

Lebih lanjut, Robertus mengatakan, holding juga akan berperan penting dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan dan pembuatan produk, serta pengelolaan portofolio investasi anak usahanya. IFG sebagai strategic holding akan memberikan konsultasi dan berbagai arahan strategis sehingga risiko yang muncul dapat termitigasi.

"Bisnis kami harus bertumbuh dengan baik, memberikan proteksi dan pelayanan masyarakat dengan fondasi risk management yang kuat, aktuaria yang benar-benar independen, compliance yang sesuai regulasi, risk management yang bisa mitigasi risiko operasional, risiko pasar, risiko makro ekonomi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper