Bisnis.com, JAKARTA -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV PNM Tahap II Tahun 2022 dengan jumlah pokok sebesar Rp3 triliun.
Penawaran obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV PNM dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp6 triliun.
Sebelumnya, perseroan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV PNM Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebesar Rp3 triliun.
Berdasarkan prospektus PNM, dikutip Minggu (3/4/2022), perseroan akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV PNM Tahap II Tahun 2022 dengan jumlah pokok sebesar Rp3 triliun yang terdiri atas dua seri.
Untuk Seri A, jumlah pokok obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp2.373.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 3,75 persen per tahun. Jangka waktunya adalah 370 hari kalender terhitung sejak tanggal emisi.
Sedangkan Seri B, jumlah pokok obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp626.500.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,50 persen per tahun dan berjangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal emisi.
Baca Juga
Adapun, bunga obligasi untuk masing-masing seri akan dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran atas bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 22 Juli 2022 dan pembayaran bunga obligasi terakhir dan pelunasan pokok obligasi akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo masing-masing seri obligasi, yaitu pada 2 Mei 2023 untuk Obligasi Seri A dan 22 April 2025 untuk Obligasi Seri B. Pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi.
Dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan peringkat idAA.
PNM telah menunjuk penjamin emisi dan penjamin pelaksana emisi obligasi, yakni PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas.
Perseroan menjadwalkan masa penawaran umum pada 12-19 April 2022. Tanggal penjatahan pada 20 April 2022, serta tanggal pengembalian uang pemesanan dan distribusi secara elektronik pada 22 April 2022. Selanjutnya, pencatatan di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 25 April 2022.
"Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum akan digunakan seluruhnya oleh perseroan untuk modal kerja yang akan disalurkan pada pembiayaan UMKM," dikutip dari prospektus.