Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus melakukan upaya mengantisipasi peredaran uang palsu sepanjang bulan Ramadan tahun ini.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menyampaikan, BI akan melakukan berbagai upaya, baik melalui edukasi ke masyarakat dan kerja sama dengan pihak terkait sebagai langkah mitigasi peredaran uang palsu.
“Tindakan pencegahan terus kita lakukan dengan kegiatan edukasi, bagaimana kita kerja sama dengan pihak terkait dalam melakukan edukasi dan juga tindakan preventif,” katanya dalam acara Taklimat Media, Senin (4/4/2022).
Dia mengatakan, tren peredaran uang palsu terus mengalami penurunan hingga tahun ini. Berdasarkan data statistik BI, masih ditemukan sebanyak 9 lembar uang palsu dalam satu juta lembar uang yang diedarkan secara rata-rata pada 2019.
Jumlah tersebut turun menjadi sebanyak 5 lembar uang palsu dalam satu juta lembar uang yang diedarkan secara rata-rata pada 2020.
Pada 2021, jumlah ini pun kembali turun menjadi hanya 4 lembar uang palsu dari satu juta lembar uang.
Sementara itu, pada tahun ini atau hingga kuartal I/2022, kata Marlison, baru ditemukan sebanyak satu lembar uang palsu dari satu juta lembar yang diedarkan secara rata-rata.
Ke depan, kata dia, BI akan terus meningkatkan kualitas uang, serta kegiatan edukasi dan pencegahan bersama dengan pihak terkait akan terus dilakukan.