Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Perluas Cakupan Serba Digital

Hal ini tergambar dari debitur CNAF yang mau memanfaatkan fitur tanda tangan digital dan penyimpanan dokumen virtual, sudah mencapai 99 persen dari total.
Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman memberikan pemaparan saat acara CIMB Niaga Finance Full Year Performance 2021 di Jakarta, Senin (11/4/2022). PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) melaporkan perolehan total pembiayaan baru sebesar Rp5,67 triliun pada 2021, naik sebesar 51,3% year-on-year (YoY) dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp3,75 triliun./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman memberikan pemaparan saat acara CIMB Niaga Finance Full Year Performance 2021 di Jakarta, Senin (11/4/2022). PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) melaporkan perolehan total pembiayaan baru sebesar Rp5,67 triliun pada 2021, naik sebesar 51,3% year-on-year (YoY) dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp3,75 triliun./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) membuktikan bahwa digitalisasi layanan pembiayaan efektif untuk semua segmen debitur.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengungkap hal ini tergambar dari total debiturnya yang mau memanfaatkan fitur tanda tangan digital dan penyimpanan dokumen virtual, sudah mencapai 99 persen.

"Sampai akhir tahun lalu, sudah 99 persen debitur pembiayaan baru CNAF mau full digital, tanpa ada dokumen fisik. Memang masih ada tipe debitur yang perlu bimbingan dari sales kami, ada juga yang kurang puas kalau tidak punya berkas kertas. Tapi secara umum, inovasi kami ini diterima secara baik," ujarnya dalam diskusi terbatas bersama media dikutip Jumat (15/4/2022).

Berdasarkan umur debitur yang mau memanfaatkan layanan full digital ini, CNAF mencatat bahwa masih ada 16 persen yang berusia lebih dari 50 tahun, 30 persen berusia 41-50 tahun, 35 persen berusia 31-40 tahun, dan sisanya di bawah 30 tahun.

Adapun, berdasarkan harga mobil dari debitur yang mau memanfaatkan layanan full digital, 50 persen lebih merupakan pembeli mobil dengan harga di bawah Rp250 juta. Lainnya, 31 persen pembeli mobil harga Rp250-500 juta, 10 persen pembeli mobil harga Rp500 juta - Rp1 miliar, dan hanya sebagian kecil untuk mobil di atas Rp1 miliar.

"Sebelumnya, layanan serba digital terkait kredit kendaraan diperkirakan hanya relevan untuk kalangan berkemampuan, atau notabene pembeli mobil menengah ke atas. Nyatanya, kami membuktikan tidak juga. Karena era serba digital sudah dekat sekali di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, CNAF berupaya jadi yang terdepan soal digitalisasi," tambah Aris.

Sebagai gambaran, upaya menjadi yang terdepan terkait digitalisasi ini tampak dari beberapa fitur yang telah terealisasi, antara lain Straight to Process (STP), memungkinkan debitur pilihan dengan riwayat baik bisa dilayani kurang dari satu jam. Ada lagi, geo location verification, sebagai pengganti survei lapangan.

"Pada kuartal IV/2021, komposisi debitur STP mencapai 39 persen, meningkat jika dibandingkan akhir 2020 di kisaran 20 persen. Berasal dari debitur CNAF yang repeat order, dan tipe debitur yang sudah punya awareness soal menjaga rekam jejak transaksi keuangannya," ungkapnya.

Aris menambahkan bahwa fitur tanda tangan digital, inisiatif golongan STP, maupun geo location verification, nantinya juga bukan hanya soal layanan yang cepat kepada pelanggan, namun juga berpengaruh terhadap efisiensi biaya kertas dan operasional kendaraan, alias mencerminkan bisnis pembiayaan yang lebih hijau.

Ke depan, inisiatif digital CNAF terbaru yang akan meluncur dalam waktu dekat, yaitu CNAF 3D Virtual Exhibition, platform pameran kendaraan virtual 3D ala metaverse yang bisa digunakan sebagai tempat melihat-lihat, forum diskusi, dan pengajuan pembiayaan secara langsung.

Aris membocorkan bahwa inisiatif digital terbaru ini juga sejalan dengan misi CNAF melayani pelanggan lewat berbagai cara, serta inovasi untuk bisnis pembiayaan yang lebih hijau. Bahkan, Aris memiliki rencana platform ini akan banyak digunakan untuk pameran mobil-mobil ramah lingkungan.

"Platform 3D Virtual Exhibition ini sudah soft-launch, rencananya akan meluncur ke publik dalam waktu dekat. Kami sudah menggandeng BMW untuk menyelenggarakan pameran perdana. Berikutnya, kami mengincar pabrikan dengan brand mobil listrik, hybrid, atau PHEV terkemuka, untuk mau ikut meramaikan platform kami lewat menggelar semacam pameran-pameran tematik," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper