Bisnis.com, JAKARTA - Platform pendanaan bersama (tekfin P2P lending) klaster produktif PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia makin optimistis mencatatkan pertumbuhan signifikan, seiring munculnya tren peningkatan kebutuhan pinjaman UMKM.
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan mengungkap hal ini tampak dari tren makin meriahnya proyek-proyek yang tengah digarap para peminjam (borrower) UMKM sejak awal tahun ini.
"Masa recovery para borrower itu sudah terlewati jelang akhir tahun lalu. Jadi tahun ini sudah masuk fase akselerasi. Buktinya, tren permintaan pinjaman berulang dari para borrower setia kami itu makin tinggi. Artinya, mereka sudah ramai garapan lagi," ujarnya kepada Bisnis, dikutip Selasa (3/5/2022).
Sebagai gambaran, kebanyakan borrower Akseleran bergiat di sektor engineering, energi, konstruksi, dan pertambangan. Mayoritas mengajukan pinjaman singkat via produk invoice/PO financing, inventory financing, dan supply chain financing.
Hal ini didorong strategi Akseleran menggandeng korporasi besar sebagai mitra, yang kemudian bisa memberikan rekomendasi UMKM potensial dalam naungan mereka yang sedang butuh pinjaman produktif. Sebab, UMKM biasanya berperan selaku vendor, supplier, distributor, atau juga retailer para mitra korporasi.
Ivan mengungkap bukti lain mulai lancarnya garapan UMKM, tercermin dari kinerja Akseleran sepanjang kuartal I/2022 telah mencapai lebih dari Rp600 miliar, tumbuh hingga 76 persen (year-on-year/yoy) ketimbang kuartal I/2021.
Baca Juga
"Sepanjang 2021 penyaluran pinjaman kami sudah tumbuh dobel menjadi Rp1,9 triliun, tahun sebelumnya sekitar Rp900 miliar. Jadi kalau tren pulihnya permintaan pekerjaan UMKM ini bertahan terus sampai akhir tahun, kami yakin bisa tumbuh dobel lagi ke kisaran Rp4 triliun," tambahnya.
Sebagai informasi, Akseleran termasuk salah satu jajaran elit tekfin P2P lending sektor produktif dengan total pinjaman tersalurkan sejak berdiri mencapai Rp4,4 triliun kepada 3.072 borrower UMKM per April 2022.
Sampai saat ini, outstanding pinjaman tersisa yang dikelola Akseleran mencapai Rp485,48 miliar dari sekitar 850 borrower aktif. Sementara tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari (TKB90) masih bertahan di 99,44 persen dari total outstanding dan 99,94 persen dari total pinjaman tersalurkan.