Bisnis.com, JAKARTA - Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan penurunan saham bank digital dalam beberapa hari terakhir terjadi di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia.
Adapun penurunan saham yang terjadi di Allo Bank (BBHI), kata Chairul, tidak terlalu dalam dan bisa rebound. Pada Kamis (19/5/2022), diketahui saham Allo Bank (BBHI) dibuka menghijau hingg pukul 11.30 WIB. Saham BBHI tumbuh 3,24 persen menjadi Rp5.100 per saham.
Adapun secara year to date saham BBHI tumbuh 15,40 persen, di mana harga saham Allo Bank pada awal tahun seharga Rp4.419 per saham.
“Saya melihat untuk Allo Bank dan perkembangan sahamnya mulai diambil alih oleh CT Corp, sampai hari ini alhamdulillah masih sangat baik performancenya,” kata Chairul di Jakarta, Kamis (19/5).
Chairul optimistis saham BBHI akan terus tumbuh ke depan sejalan dengan berbagai inovasi yang dilakukan.
Sebelumnya, saham bank digital kompak rontok. Pada perdagangan kemarin, Rabu (18/5) saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) masuk zona merah pada.
Saham ARTO misalnya, dibuka merosot ke 7.075 per lembar. Level harga terendah dalam 1 tahun terakhir atau menyamai level harga awal Februari 2021. Meski sempat terlempar, saham ARTO pada pukul 09.08 WIB telah membalik dari level terlemahnya ke posisi Rp7.325 per lembar atau merosot 3,62 persen.
Pelemahan ini melanjutkan pelemahan sejak akhir Januari 2022 ketika ARTO mencapai rekor harga tertinggi sepanjang masa di level Rp19.500 per lembar.
Harga saham ARTO ditutup melemah Rp7.600 per saham atau turun 550 poin, dari sebelumnya ditutup di harga Rp8.150 per saham. Adapun, saham ARTO dibuka melemah di harga Rp8.000 per saham pada perdagangan Selasa (17/5/2022).
Nasib yang tidak jauh berbeda dialami oleh BBHI, bank digital besutan orang terkaya Indonesia Chairul Tanjung berkolaborasi dengan Bukalapak.com (BUKA) itu sempat anjlok ke Rp4.930 pada pembukaan. Meski demikian pada 9.13 WIB, harga saham perusahaan perlahan melawan pelemahan dengan bertengger di level Rp5.025 per lembar atau merosot 5.19 persen.
Selain itu bank digital BNBA juga di zona merah dan berada di daftar top losers pada awal perdagangan Rabu ini. Saham BNBA merosot ke level terendah tahun ini dilevel Rp1.520 per lembar sebelum kembali menguat menjadi Rp1.600 pada pukul 9.15 WIB.