Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) akan melaksanakan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II atau rights issue sebanyak 3,59 miliar saham. Adapun, harga pelaksanaan dipatok Rp280 per saham.
Berdasarkan prospektus yang dirilis di Bursa Efek Indonesia, Senin (23/5/2022), rights issue tersebut mencapai 20,6 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada perseroan. Lewat aksi ini, Bank Amar membidik nilai emisi sebesar Rp1 triliun.
“Dana hasil PMHMETD II ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja perseroan dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah, yang akan direalisasikan secara bertahap,” tulis prospektus emiten bank dengan kode saham AMAR tersebut.
HMETD akan dibagikan kepada pemegang saham AMAR, yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 12 Juli 2022. Setiap pemilik 100 saham lama akan memperoleh 26 HMETD. Jadwal sementara perdagangan dan pelaksanaan rights issue ditetapkan pada 14 – 20 Juli 2022.
Adapun, setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp280 per unit. Saham tersebut harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS).
Tolaram Group Inc., selaku pemegang saham pengendali Bank Amar, menyatakan siap menyerap seluruh HMETD yang menjadi haknya. Tolaram tercatat memiliki 7,6 miliar saham AMAR dan memiliki hak untuk memperoleh 1,97 miliar saham baru.
Sementara itu, jika saham yang ditawarkan dalam rights issue ini tidak seluruhnya diambil oleh para pemegang saham, maka sisa saham akan dialokasikan kepada pemegang saham HMETD lain yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.
Akan tetapi, apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih tersisa, maka Tolaram akan membeli sisa tersebut sebanyak-banyaknya 2,18 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp280 per saham atau senilai Rp612 miliar.
Di sisi lain, penguatan struktur permodalan memang menjadi fokus perseroan pada tahun ini. Hal tersebut guna memenuhi Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum mengenai pemenuhan Modal Inti Minimum (POJK 12/2020).
Hingga Maret 2022, ekuitas Bank Amar tercatat sebesar Rp2,05 triliun. Sedangkan, regulator mewajibkan bank untuk memiliki modal inti minimal Rp3 triliun sampai dengan akhir tahun ini.
Incar Rp1 Triliun, Bank Amar (AMAR) Bakal Rights Issue 3,59 Miliar Saham
Lewat aksi rights issue ini, Bank Amar membidik nilai emisi sebesar Rp1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hadijah Alaydrus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
13 jam yang lalu