Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melanjutkan akselerasi implementasi BI-Fast melalui penambahan peserta untuk gelombang atau batch ketiga, salah satunya menambahkan PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) ke dalam daftar peserta.
Rencananya, Bank Raya akan menjadi peserta BI-Fast gelombang ketiga pada minggu ketiga Juni 2022. Dengan bertambahnya peserta BI-Fast gelombang ketiga, maka total peserta BI-Fast mencapai 52 dan telah mewakili 82 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
Sekretaris Perusahaan Bank Raya Ajeng Putri Hapsari mengatakan saat ini perseroan sedang dalam tahap implementasi dan testing BI-Fast bersama dengan Bank Indonesia.
“Diharapkan selesai sesuai dengan jadwal implementasi batch 3 dari Bank Indonesia,” ujar Putri kepada Bisnis, Senin (6/6/2022).
Putri berharap dengan masuknya perseroan menjadi peserta BI-Fast, Bank Raya menjadi pilihan bertransaksi nasabah. Hal ini mengingat BI-Fast merupakan infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang dapat memfasilitasi pembayaran secara real-time, aman, efisien, dan tersedia setiap saat. Biaya transfer antarbank dengan sistem tersebut juga lebih murah, yakni Rp2.500.
“Fokus utama setelah menjadi peserta BI-Fast adalah meningkatkan pencapaian Raya digital saving hingga akhir tahun 2022,” ucapnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ini juga menargetkan sebanyak 700.000 number of account (NoA) hingga akhir 2022. Sementara itu, hingga Mei 2022, Bank Raya mencatat NoA yang dimiliki perseroan adalah sebesar 599.500.
Sementara itu, untuk memikat jumlah nasabah, Bank Raya juga menyatakan akan memberikan promosi berupa hadiah langsung benefit kepada nasabah, seperti bunga 7 persen hingga hadiah untuk pembukaan fitur Saku Raya dan insentif kepada pemasar.
Putri melanjutkan, Bank Raya juga memanfaatkan joint marketing dengan BRI. Langkah ini dilakukan agar dapat mengoptimalkan biaya promosi, seperti penggunaan titik promosi dan join event.
“Biaya promosi yang kita keluarkan tetap memperhatikan bottom line Bank Raya yang harus membukukan laba pada tahun ini, sehingga kami tidak terlalu membebankan biaya promosi yang terlalu besar,” sambungnya.
Akan tetapi demikian, Putri menyampaikan bahwa emiten bank dengan sandi saham AGRO ini tetap memperhatikan pertumbuhan produk digital saving dan digital lending yang sesuai dengan target business plan Bank Raya.