Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Dibayangi Potensi Suku Bunga Naik, Begini Proyeksi Bos Bank BJB (BJBR)

Kredit Bank BJB (BJBR) tumbuh sebesar 9–9,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per April 2022.
Rika Anggraeni
Rika Anggraeni - Bisnis.com 07 Juni 2022  |  08:40 WIB
Dibayangi Potensi Suku Bunga Naik, Begini Proyeksi Bos Bank BJB (BJBR)
Kantor Bank BJB - bankbjb.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB Yuddy Renaldi optimistis kinerja perseroan dapat terus terjaga, seiring dengan tren permintaan kredit yang mengalami pertumbuhan.

“Kinerja Bank BJB sampai dengan saat ini terjaga dengan baik sesuai harapan kami, baik dari sisi pertumbuhan bisnis, kualitas, maupun bottom line yang terus terjaga,” ujar Yuddy kepada Bisnis, Senin (6/6/2022).

Yuddy menyampaikan kredit tumbuh positif sebesar 9–9,5 persen per April 2022 secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan tersebut juga berpengaruh kepada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Bank BJB yang tumbuh 14,1 persen yoy. 

NII perusahaan disokokng oleh beban bunga yang turun 15 persen yoy. “Kelihatannya penurunan biaya bunga ini masih bisa diteruskan beberapa waktu ke depan, di tengah isakan adanya kenaikan suku bunga di semester II/2022,” katanya. 

Dengan melihat perkembangan permintaan kredit yang ada, Yuddy cukup optimistis kinerja Bank BJB sampai di tahun ini dapat terus terjaga positif, meski masih terbayangi oleh naiknya suku bunga.

“Melihat perkembangan permintaan kredit yang ada, kami cukup optimis kinerja sampai di tahun ini dapat terus terjaga positif. Bukan tanpa tekanan, tekanan masih ada membayangi perbankan terutama dari suku bunga. Meskipun Bank Indonesia di Mei kemarin masih mempertahankan suku bunganya, kita lihat bagaimana kebijakan suku bunga ke depan,” jelasnya.

Di samping itu, Yuddy membeberkan hingga saat ini, perseroan memiliki biaya dana sebesar 2,9 persen. Itu jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,9 persen.

Emiten bersandi saham BJR ini pun terus memupuk sumber pendapatan lain berbasis fee based income (FBI). Tercatat, per April 2022, FBI yang dimiliki perseroan tumbuh lebih dari 35 persen.

Selain itu, tambah Yuddy, Bank BJB juga melakukan pengembangan produk berbasis teknologi, transaksional, dan produk-produk. Upaya ini dilakukan agar Bank BJB dapat mengkompensasi tren kenaikan suku bunga ke depansehingga keuntungan perseroan dapat tetap terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

perbankan bank bjb bpd
Editor : Muhammad Khadafi

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top