Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. menjalin kerja sama dengan Paper.id untuk mempercepat transformasi digital bisnis di Tanah Air, khususnya di bidang pendanaan usaha yang transparan, cepat, serta aman dan berbasis syariah.
Kerja sama ini sendiri diharapkan membantu para pelaku usaha dalam melakukan proses transaksi antar bisnis dan pendanaan.
Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Yulian Noor mengatakan perseroan berupaya untuk menghadirkan solusi yang komprehensif bagi nasabah, khususnya di segmen korporasi dan komersial.
Bank Muamalat bekerja sama dengan Paper.id mengembangkan value chain system yang memudahkan nasabah , baik supplier dan buyer dalam mengakses produk-produk usaha melalui kanal berbasis digital.
Value chain system sendiri merupakan suatu platform yang dapat digunakan sebagai solusi terkustomisasi bagi anchor dan mitra usahanya. Sistem ini dapat menyesuaikan dengan metode pembayaran dan pola pembelian atau penjualan anchor dengan mitra usaha sehingga diperlukan aturan dalam bentuk petunjuk teknis pelaksanaan transaksi trade finance yang komprehensif.
“Dengan kerja sama ini perputaran uang usaha nasabah menjadi lebih lancar karena pembayaran dan pembelian barang usaha melalui pengajuan pendanaan modal kerja ke bank dilakukan secara digital dan tentu saja sesuai dengan prinsip syariah,” kata Irvan dalam siaran pers, Kamis (23/6/2022).
Baca Juga
Tidak hanya itu, lanjutnya, dengan sistem yang dikembangkan bersama ini dapat memitigasi human error dalam proses pemeriksaan dokumen, monitoring dan reporting.
Kerja sama ini memungkinkan proses pengajuan dokumen dilakukan melalui platform Paper.id dimulai dari supplier yang membuat invoice via platform Paper.id.
Untuk memperkuat validitas invoice, e-Meterai dan tanda tangan digital juga dihadirkan untuk membuatnya bernilai sah dan dapat dikirimkan langsung secara digital melalui beberapa kanal elektronik seperti Email, Whatsapp maupun SMS.
Setelah itu, proses pengecekan oleh institusi keuangan dapat dilakukan secara digital lewat histori transaksi yang terekam langsung dalam platform Paper.id. Hal ini meningkatkan transparansi sekaligus mengurangi risiko-risiko operasional seperti ketidakcocokan nilai antar dokumen dan verifikasi dokumen.
Jika sebelumnya proses ini bisa memakan waktu berhari-hari, dengan kerja sama ini, proses ini bisa dilakukan dalam satu hari saja. Buyer dapat menikmati pendanaan usaha dan mengontrol tempo pembayaran. Sebaliknya supplier bisa menikmati pencairan invoice lebih cepat dari jatuh tempo dan arus kas keduanya juga tetap aman.
CEO & Co-founder Paper.id, Yosia Sugialam mengatakan bersama dengan Bank Muamalat, Paper.id tidak hanya mengurangi biaya dan waktu untuk melakukan transaksi antar bisnis, tetapi juga menghadirkan pendanaan supply chain yang transparan dan bersahabat berbasis Syariah.