Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Digital Murni Pertama di Australia Tutup Bisnis, Korban Inflasi dan Suku Bunga

Volt, bank digital murni pertama di Australia menutup bisnis karena gagal menggalang dana di tengah badai inflasi dan kenaikan suku bunga acuan.
Ilustrasi Volt Bank. /Volt Bank
Ilustrasi Volt Bank. /Volt Bank

Bisnis.com, JAKARTA — Volt Bank Limited (Volt), bank digital murni pertama di Australia menutup bisnisnya. Dilansir dari laman resmi Bank Volt, Selasa (5/7/2022) para nasabah Volt diminta untuk menarik dana mereka dari rekening bank Volt sebelum 5 Juli 2022.

“Volt telah membuat keputusan yang sulit untuk menutup bisnis pengambilan simpanannya dan berniat mengembalikan lisensi bank [izin mendirikan bank],” tulis Volt dalam laman resminya dikutip.

Volt juga meminta kepada nasabah untuk transfer saldo yang disimpan di semua akun Volt ke rekening bank yang ditunjuk di lembaga keuangan lain sebelum tanggal 5 Juli 2022.

Tingkat bunga pada semua akun telah disetel ke nol. Semua bunga telah ditambahkan ke akun masing-masing nasabah hingga 29 Juni 2022 ketika tingkat bunga diubah menjadi nol.

Volt juga menyarankan kepada para nasabah untuk segera berhenti menggunakan akun. Jika akun tersebut adalah deposito, tidak akan ada biaya pemutusan sehubungan dengan penutupan awal akun.

“Volt akan mulai menutup akun dari tanggal 5 Juli 2022 jadi pastikan Anda telah menarik dana kami untuk meninggalkan saldo $0 di semua akun sebelumnya,” tulis akun volt.

Berdasarkan informasi yang beredar, Volt tutup karena gagal menggalang dana untuk menjalankan bisnisnya. Kenaikan inflasi dan suku bunga, menjadi penyebab bank digital tersebut kesulitan untuk mengumpulkan dana masyarakat.

Diketahui, Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) pada hari ini, Selasa (5/7) menaikkan suku bunga 50 basis poin menjadi 1,35 persen. Adapun jika dihitung dari Mei 2022, sudah mengalami kenaikkan sebesar 125 basis poin, tertinggi sejak 1994. Hal tersebut dilakukan untuk menekan inflasi yang terus melambung.

Adapun pada kuartal I/2022, inflasi di Australia mencapai 5,1 persen, tertinggi dalam 2 dekade terakhir.

Kemudian , menurut data pemerintah Australia, per April 2022, Bank Volt memiliki dana simpanan sebesar 113 juta Dolar Australia (A$) dan kredit pemilikan rumah sebesar A$80 juta, serta sebagian kecil dari pasar hipotek senilai A$3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper