Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Leasing Milik Truk Hino Terbitkan Surat Utang Pertama Kali, Ini Alasannya

Sejalan dengan perkembangan bisnis yang dalam tren bertumbuh, Hino Finance melihat penerbitan obligasi merupakan strategi tepat dalam hal diversifikasi sumber pendanaan.
Presiden Direktur Hino Finance Hajime Kawamura dalam pemaparan publik terkait penerbitan obligasi perdananya secara daring, Senin (11/7/2022). /Bisnis.com-Aziz R
Presiden Direktur Hino Finance Hajime Kawamura dalam pemaparan publik terkait penerbitan obligasi perdananya secara daring, Senin (11/7/2022). /Bisnis.com-Aziz R

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan (multifinance) PT Hino Finance Indonesia mengungkap alasan memilih strategi menerbitkan surat utang Obligasi I Hino Finance Indonesia Tahun 2022 senilai Rp700 miliar.

Presiden Direktur Hino Finance Hajime Kawamura optimistis penerbitan obligasi perdana ini merupakan upaya diversifikasi sumber pendanaan yang tepat, sekaligus sejalan dengan perkembangan bisnis pembiayaan Hino Finance.

"Sejak kami berdiri pada 2014, sumber pendanaan kami mayoritas berbasis US dolar. Oleh karena itu, untuk mendukung kinerja bisnis kami di Indonesia, penerbitan obligasi ini merupakan upaya diversifikasi tepat, terutama dalam mata uang rupiah," ujarnya dalam paparan publik penerbitan obligasi secara daring, Senin (11/7/2022).

Apabila penerbitan obligasi perdana ini sukses, Hajime mengungkap Hino Finance berminat secara rutin menerbitkan surat utang lainnya, baik dalam tenor jangka pendek maupun panjang.

Dana dari penawaran umum obligasi setelah dikurangi dengan komisi, biaya, dan pengeluaran sehubungan emisi, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja dalam bentuk pembiayaan sebagaimana kegiatan usahanya.

"Kami meyakini penerbitan obligasi akan berdampak positif untuk kinerja pembiayaan dan laba kami pada semester II/2022. Terlebih, Hino masih memiliki basis nasabah loyal yang masih tampak konservatif dalam berekspansi. Kami optimistis mereka akan membutuhkan truk Hino lagi dalam waktu dekat, dan kami akan membantu dalam proses pembiayaannya," tambahnya.

Sebagai informasi, saat ini saham Hino Finance dimiliki Hino Motors Ltd. sebanyak 40 persen, Indomobil Multi Jasa sebesar 40 persen, dan Summit Global Auto Management B.V. sebesar 20 persen.

Hino Finance merupakan leasing spesialis truk komersial, terutama merek Hino, demi mendukung penjualan produk Hino di Indonesia melalui solusi pembiayaan seperti sewa pembiayaan, layanan jual dan sewa balik, dan produk pembiayaan lain-lain.

Pembiayaan baru Hino Finance sepanjang tahun lalu pun mayoritas disumbangkan pembiayaan truk, yang nilainya tercatat meningkat dari Rp1,3 triliun pada 2020 menjadi Rp2,11 triliun pada 2021.

Selain itu, minibus dan Jeep masih turun dari Rp99,6 miliar menjadi Rp26,8 miliar. Adapun, mobil pikap dan alat berat sepanjang 2020 sama-sama nihil, namun pada 2021 Hino Finance telah menyalurkan pembiayaan masing-masing senilai Rp6,63 miliar dan Rp17,7 miliar.

Kupon obligasi Hino Finance

Obligasi I Hino Finance Indonesia Tahun 2022 sendiri akan diterbitkan dalam dua seri, di mana Seri A memiliki tingkat bunga tetap dan berjangka waktu 370 hari kalender, sedangkan Seri B memiliki tingkat bunga tetap dan berjangka waktu 3 tahun.

Tingkat bunga yang ditawarkan untuk Seri A berkisar 4,00 persen sampai 4,75 persen, sedangkan untuk seri B berkisar 5,75 persen sampai 6,75 persen. Bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing, di mana pembayaran perdana akan berlangsung 9 November 2022.

Saat ini, obligasi dari leasing yang fokus kepada pembiayaan truk, mobil pengangkutan, dan alat berat ini masih dalam masa penawaran awal, berlangsung mulai hari ini, Senin (11/7/2022) sampai Selasa (19/7/2022).

Tanggal efektif diperkirakan terealisasi pada 29 Juli 2022, kemudian masa penawaran umum akan berlangsung pada 2-4 Agustus 2022. Penjatahan akan berlangsung 5 Agustus 2022, kemudian distribusi dan pencatatan akan jatuh pada 9 dan 10 Agustus 2022.

Dalam rangka penerbitan obligasi, Hino Finance telah melakukan pemeringkatan, di mana Fitch Ratings mengganjar leasing terafiliasi PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) ini di AAA(idn) alias Triple A.

Adapun, penjamin pelaksana emisi obligasi perdana Hino Finance ini akan dipegang CIMB Niaga Sekuritas dan DBS Vickers Sekuritas, dengan wali amanat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) alias BRI.

Total aset Hino Finance tercatat dalam tren pemulihan, karena masih turun dari capaian akhir 2020 senilai Rp4,57 triliun, menjadi Rp3,49 triliun pada akhir 2021, kemudian naik tipis ke Rp3,62 triliun per Maret 2022.

Penurunan aset terutama karena piutang sewa pembiayaan sebagai lini bisnis utama Hino Finance masih terkoreksi dari Rp3,5 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp3,02 triliun pada akhir 2021.

Namun, nilai pembiayaan baru berdasarkan objek pembiayaan Hino Finance tahun lalu senilai Rp2,16 triliun telah meningkat ketimbang 2020 senilai Rp1,4 triliun.

Kinerja laba-rugi Hino Finance pun tercatat telah dalam tren bertumbuh, terutama berkat upaya efisiensi beban di tengah pendapatan yang masih terkoreksi.

Secara terperinci, laba bersih Hino Finance naik dari Rp34,43 miliar sepanjang 2020 menjadi Rp57,83 miliar. Sementara laba sepanjang kuartal I/2022 juga naik menjadi Rp15,56 miliar ketimbang periode sama tahun sebelumnya senilai Rp13,26 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper