Bisnis.com, JAKARTA - Grup perusahaan pembiayaan besutan Astra International (ASII), PT Astra Sedaya Finance alias Astra Credit Companies (ACC) optimistis mampu mencetak pertumbuhan kinerja penyaluran pembiayaan baru ketimbang tahun lalu.
EVP Corporate Communication & Strategic Management ACC Arifianto Soendoro mengungkap bahwa optimisme masih kuat seiring realisasi kinerja penyaluran pembiayaan baru semester I/2022 yang telah sesuai ekspektasi.
"Sampai pertengahan tahun, pembiayaan baru ACC sudah mencapai di atas Rp13,5 triliun. Sekarang dan sampai akhir tahun nanti, kami lihat masih akan ada tren kenaikan [ketimbang kinerja periode 2021]," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (17/7/2022).
Sebagai gambaran, realisasi penyaluran pembiayaan ACC mencapai Rp26,1 triliun pada periode 2021. Tercatat tumbuh 33 persen (year-on-year/yoy) ketimbang capaian periode pandemi senilai Rp19,6 triliun, bahkan telah lebih baik dari kinerja periode normal atau sepanjang 2019 senilai Rp23,6 triliun.
Tahun ini, grup usaha pembiayaan hasil penggabungan empat leasing milik Astra ini masih mencoba membidik pertumbuhan 15-20 persen ketimbang capaian pembiayaan baru tahun lalu.
Arif menjelaskan bahwa ekspektasi kinerja belum akan berubah, karena rata-rata penyaluran pembiayaan bulanan ACC sudah kembali ke level normal sebelum pandemi Covid-19, yang berkisar Rp2,2 triliun sampai Rp2,3 triliun per bulan.
Baca Juga
Namun, Arif mengakui bahwa lebih banyak tantangan menanti pada semester II/2022, terutama terkait pembiayaan konsumen terkait kendaraan roda empat. Tahun lalu, pembiayaan konsumen ACC mengambil porsi Rp22,7 triliun dari total pembiayaan baru.
"Tantangannya, antara lain karena harga unit mobil akan naik, sebab potongan insentif PPnBM [pajak barang mewah untuk beberapa jenis mobil baru] sudah tidak sebesar yang lalu. Selain itu, suku bunga cenderung naik, membuat bunga pembiayaan juga berpotensi naik," tambahnya.
Sebagai informasi, Grup ACC mencakup Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, penyedia layanan digital PT Cipta Sedaya Digital Indonesia (CSDI), dan penyedia layanan collection PT Pratama Sadya Sadhana.
Aset ACC pada Desember 2021 tercatat mencapai Rp32,62 triliun, meningkat 3,7 persen (yoy) dibandingkan posisi per Desember 2020 senilai Rp31,44 triliun dan telah lebih baik ketimbang periode 2019 senilai Rp31,98 triliun. Pada kuartal I/2022 lalu, aset ACC telah meningkat lagi menjadi Rp34,42 triliun.