Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau Bank BJB (BJBR) berhasil menghimpun dana masyarakat mencapai Rp133,22 triliun hingga akhir Juni 2022, di tengah kondisi yang tertekan akibat pandemi.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun emiten bersandi saham BJBR ini tumbuh 14,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya bernilai Rp116,14 triliun pada kuartal II/2021.
Secara rinci, raihan DPK tersebut ditopang oleh dana murah (current account saving account/CASA) berupa giro dan tabungan yang tumbuh 24,7 persen yoy, dari Rp49,35 triliun menjadi Rp61,55 triliun.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan dana pihak ketiga perseroan tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan industri perbankan nasional.
“DPK Bank BJB [14,7 persen]lebih tinggi dibandingkan dengan BPD sebesar 11,5 persen maupun pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 10 persen,” kata Yuddy dalam keterangan tertulis, Rabu (27/7/2022).
Selain itu, Yuddy menyampaikan kredit yang disalurkan termasuk pembiayaan perseroan juga tumbuh 12,8 persen menjadi Rp110,2 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih baik dibandingkan dengan BPD, yakni sebesar 5,9 persen dan industri perbankan nasional sebesar 6,7 persen.
Baca Juga
Dia juga menerangkan kualitas kredit Bank BJB juga terjaga menjadi 1,1 persen, masih di bawah BPD sebesar 2,63 persen maupun industri perbankan nasional sebesar 2,99 persen.
"Kinerja positif Bank BJB juga didukung oleh neraca yang solid dengan rasio pencadangan sebesar 152,9 persen, loan at risk sebesar 6,68 persen, efisiensi terjaga dengan BOPO [beban operasional terhadap pendapatan operasional] 78,4 persen, dan fee based income yang tumbuh 28,8 persen," ungkap Yuddy.
Hingga Juni 2022, Bank BJB juga berhasil meraih laba tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp1,19 triliun. Laba tersebut tumbuh 30 persen dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp924,4 miliar.