Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melesat! Astra Sedaya Raih Laba Rp678 Miliar Semester I/2022

Kinerja leasing anak usaha Astra International (ASII), Astra Sedaya (ACC) lebih baik bila dibandingkan dengan periode sebelum pandemi Covid-19.
PT Astra Sedaya Finance/Istimewa
PT Astra Sedaya Finance/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra Sedaya Finance alias Astra Credit Companies (ACC) mencatatkan pertumbuhan laba bersih cukup signifikan pada semester I/2022. Bahkan melampaui capaian sebelum pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan keuangan ACC yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Kamis (28/7/2022), laba bersih tercatat tumbuh 48,8 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp678 miliar per Juni 2022 dari Rp456 miliar per Juni 2021.

Sebagai perbandingan, kinerja paruh musim dari leasing anak usaha Astra International (ASII) ini telah lebih baik ketimbang perolehan laba bersih semester I/2019 senilai Rp618 miliar, sekaligus periode tengah tahun era pandemi Covid-19 yang hanya Rp470 miliar per Juni 2020.

Adapun, kinerja laba tampak merupakan kontribusi total pendapatan tumbuh 8,8 persen yoy menjadi Rp2,99 triliun dari senilai Rp2,74 triliun pada semester I/2021, dan tercatat lebih baik ketimbang periode yang sama selama tiga tahun belakangan.

Di sisi lain, total beban terbilang stagnan di kisaran Rp2,1 triliun. Hal ini membawa laba sebelum pajak tumbuh dari Rp591 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp869 miliar pada semester I/2022.

Total aset dari perusahaan pembiayaan hasil penggabungan empat leasing milik Astra ini mencapai Rp33,91 triliun, tumbuh 3,9 persen (year-to-date/ytd) ketimbang tutup buku akhir tahun 2021 senilai Rp32,62 triliun.

Komponen utama penyumbang aset, yaitu piutang pembiayaan konsumen pun tercatat naik dari Rp26,44 triliun per Desember 2021 menjadi Rp27,03 triliun per Juni 2022. Sementara itu, piutang sewa pembiayaan juga naik dari Rp2,52 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp3,31 triliun per Juni 2022.

EVP Corporate Communication & Strategic Management ACC Arifianto Soendoro mengungkap bahwa kinerja ini sejalan dengan capaian penyaluran pembiayaan baru yang telah menembus Rp13,5 triliun sepanjang semester I/2022.

"Sekarang dan sampai akhir tahun nanti, kami masih optimistis masih akan ada tren kenaikan [ketimbang kinerja periode 2021]," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.

Tahun ini, ACC masih mencoba membidik pertumbuhan 15-20 persen ketimbang capaian pembiayaan baru tahun lalu, di mana penyaluran ACC mencapai Rp26,1 triliun sepanjang periode 2021.

Sekadar informasi, kinerja pembiayaan baru ACC tahun lalu sebenarnya telah melampaui periode normal atau sepanjang 2019 senilai Rp23,6 triliun, setelah pada periode pandemi anjlok hanya senilai Rp19,6 triliun saja.

Adapun, Grup ACC mencakup gabungan dari Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, penyedia layanan digital PT Cipta Sedaya Digital Indonesia (CSDI), dan penyedia layanan collection PT Pratama Sadya Sadhana.

Produk pembiayaan yang menjadi tulang punggung ACC utamanya pembiayaan mobil baru. Namun, ACC juga mengakomodasi pembiayaan mobil bekas, kendaraan komersial, kebutuhan segmen fleet, serta pembiayaan multiguna, baik dengan skema pembiayaan konvensional maupun syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper