Bisnis.com, JAKARTA — Rombongan lembaga keuangan milik emiten otomotif PT Astra International Tbk. (ASII) berkontribusi hingga 20 persen dari laba bersih grup sepanjang semester I/2022.
Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro menjelaskan bahwa dari total laba bersih seluruh lini bisnis senilai Rp14,46 triliun per Juni 2022, kontribusi divisi jasa keuangan mencapai Rp2,9 triliun dan tercatat tumbuh 36 persen (year-on-year/yoy) dari periode sama tahun sebelumnya.
"Peningkatan laba bersih divisi jasa keuangan grup, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen, di mana nilai pembiayaan konsumen mengalami peningkatan 18 persen [yoy] menjadi Rp47,2 triliun," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (28/7/2022)
Secara terperinci, kontribusi laba bersih dari multifinance khusus pembiayaan roda empat, yaitu PT Astra Sedaya Finance atau Astra Credit Companies (ACC) dan PT Toyota Astra Financial Services (TAF) tercatat meningkat sebesar 47 persen menjadi Rp827 miliar.
Kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance (FIF Group) menjadi yang terbesar, yaitu senilai Rp1,5 triliun. Laba dari multifinance yang melayani produk kredit sepeda motor ini tercatat tumbuh 69 persen yoy ketimbang periode semester I/2021.
Berikutnya, dua multifinance di bidang pembiayaan alat berat, PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance) dan PT Komatsu Astra Finance (KAF), menyumbang laba bersih Rp43 miliar, juga tercatat mengalami peningkatan laba 54 persen yoy dari semester I/2021.
"Peningkatan laba bersih perusahaan grup yang fokus pada pembiayaan alat berat, terutama karena jumlah pembiayaan yang lebih besar [ketimbang tahun lalu], di mana total pembiayaan yang disalurkan meningkat 112 persen menjadi Rp5,7 triliun," jelasnya.
Sementara itu, ASII juga melihat lini bisnis perasuransian juga mencatatkan peningkatan kinerja apik sepanjang semester I/2022 ini.
Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Astra Buana mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 6 persen yoy menjadi Rp633 miliar, disebabkan pendapatan underwriting dan hasil investasi yang lebih tinggi.
Sementara itu, perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Astra mencatatkan peningkatan premi bruto (gross written premium) sebesar 3 persen yoy menjadi Rp2,9 triliun.
Sebagai informasi, divisi jasa keuangan dalam naungan Astra Financial atau PT Sedaya Multi Investama juga memiliki lini bisnis tekfin P2P lending PT Astra Welab Digital Arta (Maucash), Dana Pensiun Astra (DPA), modal ventura PT Astra Mitra Ventura (Astra Ventura), serta dompet digital AstraPay atau PT Astra Digital Arta.