Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSAK 74 Butuh SDM dan Infrastruktur IT, OJK Dorong Common System

Pembentukan common system oleh industri asuransi dalam penerapan PSAK 74 diyakini akan mendorong percepatan adaptasi.
Karyawan beraktivitas di depan logo Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas di depan logo Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan International Financial Reporting Standards (IFRS) 17 atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 74 di industri asuransi menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait sistem teknologi informasi (IT) dan sumber daya manusia yang mumpuni.

Direktur Teknik Indonesia Financial Group (IFG) Rianto Ahmadi mengatakan, IFRS 17 merupakan rezim akuntansi baru yang sangat kental dengan aktuaria sehingga memiliki daya diagnostik masalah yang kuat.

Karena sifatnya yang sangat aktuarial ini dibutuhkan tenaga akuntan dan aktuaris yang mumpuni dan memahami IFRS 17. Tak hanya itu, sistem pendukung infrastruktur IT juga sangat dibutuhkan.

"Tantangan bergerak ke IFRS 17 sebenarnya bukan hanya soal kompetensi SDM, tapi hal-hal yang sifatnya sistem pendukung, IT, software, sistem data yang komprehensif," ujar Rianto dalam sebuah webinar, Kamis (11/8/2022).

Menurutnya, penerapan IFRS 17 memiliki kompleksitas teknik yang jauh lebih tinggi, khususnya untuk produk asuransi dengan kontrak-kontrak jangka panjang yang umumnya dijual oleh perusahaan asuransi jiwa. Untuk perusahaan asuransi yang menjual produk dengan kontrak jangka pendek, penerapannya akan lebih mudah.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2A OJK Ahmad Nasrullah menambahkan bahwa penerapan IFRS 17 memang membutuhkan infrastruktur penunjang yang tentunya menimbulkan biaya bagi perusahaan asuransi. Hal ini menjadi salah satu perhatian dari OJK.

Dia pun sempat mengusulkan dalam working group persiapan penerapan IFRS 17 untuk membuat semacam common system yang dikoordinir oleh asosiasi asuransi agar bisa digunakan bersama para anggotanya.

"Nanti bisa di-customize sesuai kebutuhan, tapi ada dulu barang satu bisa dipakai semua. Bisa urunan pakainya. Mungkin bagi perusahaan ausransi yang cukup shopisticated bisa kembangkan sendiri. Tapi kami pikirkan teman-teman yang sumber dananya untuk pengembangan IT dalam penerapan IFRS 17 yang sangat terbatas. Saya kira perlu didiskusikan lagi terkait infrastruktur penunjang karena ini salah satu yang demanding juga harus kita penuhi," kata Nasrullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper