Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citi Pastikan Pelepasan Bisnis Konsumer ke UOB Tak Ganggu Operasional

Citi memastikan pelepasan bisnis konsumer di Indonesia ke UOB tak ganggu operasional. Ini penjelasan direksi.
UOB Group/uobgroup.com
UOB Group/uobgroup.com

Bisnis.com, JAKARTA - Citi memastikan pelepasan bisnis konsumer di Indonesia, yang mencangkup bisnis ritel banking dan kartu kredit, ke UOB masih berlangsung. Proses tersebut dipastikan tidak mengganggu kegiatan operasional.

“Kegiatan operasional kami, termasuk seluruh kantor cabang, call center, dan karyawan, akan tetap berjalan normal. Sampai saat ini, prosesnya terus berlangsung, kami ingin memastikan transisi ini bisa berjalan dengan mulus," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi di Jakarta, Kamis (11/8).

Batara mengatakan selama proses jual-beli masih berlangsung, perusahaan masih menawarkan produk dan layanan yang sama kepada nasabah.

Batara belum dapat memberitahu kapan proses transaksi tersebut selesai, karena proses transaksi tidak hanya terjadi di Indonesia juga berlangsung di Thailand, Malaysia dan Vietnam, yang melibatkan beberapa pihak di negara-negara tersebut.

Batara tidak menampik jika peralihan aset tersebut telah terealisasi, ada potensi aset dari bisnis konsumer Citi terkoreksi. Namun dia menekankan bahwa perbankan tidak tergantung pada aset yang besar, tetapi return.

“Kalau asetnya besar tetapi return-nya turun tidak bagus. Jadi paradigma menjadi the biggest aset bukan paradigma yang diadopsi lagi. Karena kami sekarang on return, on equity, dan return on asset sertaefisiensi. Jadi itu sangat kami monitor,” kata Batara.

Untuk diketahui pada Januari 2022, Citi mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan UOB Group (UOB) dalam hal akuisisi bisnis consumer banking Citi di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Transaksi ini mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit namun tidak termasuk bisnis institutional banking Citi di keempat negara tersebut di mana Citi akan tetap berkomitmen dan fokus untuk melayani para klien institusional baik secara lokal, regional, dan global.

Perjanjian tersebut mencakup seluruh karyawan Citi yang terkait, dimana sekitar 5.000 karyawan consumer banking dan karyawan pendukung diharapkan untuk dipindahkan ke UOB setelah penutupan transaksi.

UOB akan melakukan pembayaran tunai kepada Citi untuk aset bersih dari bisnis yang diakuisisi, sesuai dengan penyesuaian penutupan biasa, ditambah premi sebesar total US$690 juta untuk keempat negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper