Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa keuangan lain dari Jepang, Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. (SMFG)kabarkan tengah mempertimbangkan bersaing dengan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. menguasai PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Bank Panin.
Dalam laporan yang dirilis Bloomberg, disebutkan pertarungan untuk mengakuisisi PNBN ini akan sengit karena menjadi pintu ekspansi lebih cepat di ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Lebih lanjut, para penasihat investasi tengah mempelajari dokumen yang disediakan sebelum berangkat ke bentuk perjanjian penawaran yang mengikat (conditional sale purchase agreement/CSPA).
Meski demikian, sumber Bloomberg menekankan proses penjualan ini belum memiliki keputusan akhir karena semua pihak tengah mempertimbangkan rencana terbaik. Dalam laporannya, MUFG masih dipandang sebagai pesaing terkuat dari Mitsui.
“MUFG dapat mengusulkan penggabungan Panin Bank, dengan unit lokalnya PT Bank Danamon Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan,” demikian laporan Bloomberg seperti dikutip, Senin (22/8/2022).
Mengenai hal itu, Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo menyatakan emiten bersandi saham PNBN itu menghormati hak dan keputusan dari pemegang saham perseroan.
Baca Juga
Untuk diketahui, Herwidayatmo menjelaskan pemegang saham pengendali Bank Panin merupakan pemilik saham PNBN lebih dari 25 persen, yaitu PT Panin Financial Tbk. (PNLF) dan Votraint (ANZ).
“Tidak ada komentar, kami menghormati Hak dan apapun keputusan Pemegang Saham kami,” ujar Herwidayatmo kepada Bisnis, Senin (22/8/2022).
Berdasarkan catatan Bisnis, per Maret 2022, aset Bank Panin dan Bank Danamon secara berurutan berada di peringkat ke-9 dan ke-10 perbankan terbesar di Indonesia.
Secara terperinci, Bank Panin tercatat memiliki aset senilai Rp205,83 triliun dan Bank Danamon sebesar Rp195,99 triliun. Jika keduanya dikalkulasikan, maka asetnya akan mencapai Rp401,82 triliun.
Adapun, aset Bank BTPN mencapai Rp192,4 triliun per Maret 2022. Dengan demikian, jika ketiga bank ini digabung, yakni Bank Panin, Bank Danamon, dan Bank BTPN, maka asetnya akan tembus Rp594,22 triliun. Artinya, penggabungan ketiga bank ini akan menggeser posisi Bank BTN yang berada di urutan kelima dengan aset sebesar Rp367,51 triliun pada Maret 2022.