Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan finansial asal Tokyo, Jepang Sumitomo Mitsui Financial Group dikabarkan tengah mendekati PT Bank Pan Indonesia Tbk. atau Bank Panin (PNBN) agar bisa menjadi pemegang saham pengendali.
Sumber anonim Bloomberg menyebutkan Sumitomo Mitsui Financial Group akan menjadi pesaing Mitsubishi UF Financial Group Inc. (MUFG), yang kabarnya berminat menjadi pengendali Bank Panin.
Menurut sumber yang enggan menyebutkan namanya, kedua perbankan asal Negeri Sakura itu berebut posisi pengendali Bank Panin. Kedua perusahaan yang juga sama-sama berbasis di Tokyo itu tengah bekerja dengan penasihat dan melakukan uji tuntas.
Sementara pertimbangan penjualan sedang berlangsung dan belum ada keputusan akhir yang dibuat, MUFG masih dipandang sebagai pesaing terkuat. MUFG sendiri saat ini menjadi salah satu pemegang saham pengendali di PT Bank Danamon Tbk. (BDMN), dengan kepemilikan saham sebesar 92,47 persen. Meski demikian, Belum terang kabar masuknya MUFG ke tubuh Bank Panin (PNBN).
Lantas seperti apa kinerja Bank Panin sejauh ini, yang membuat kedua perusahaan Negeri Sakura tersebut dirumorkan tertarik dengan bank milik konglomerat Mumin Ali Gunawan?
Kinerja Bank Panin
Pada semester I/2022, Bank Panin mencatat laba bersih sebesar Rp1,60 triliun, tumbuh 10,45 persen (year-on-year/yoy) dibanding dengan periode yang sama 2021.
Baca Juga
Peningkatan tersebut didorong oleh keberhasilan PNBN dalam menjaga pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan menekan beban bunga.
Saat itu, Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan pada kuartal II/2022 pendapatan bunga bersih yang dibukukan perusahaan sebesar Rp5,04 triliun, atau naik 3,85 persen yoy.
Sejalan dengan itu beban bunga berhasil dipangkas sebesar 31,33 persen yoy menjadi Rp1,84 triliun, dari Rp2,68 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
“Beban Operasional lain juga mengalami penurunan sebesar 10,14 persen [yoy], menjadi Rp4,14 triliun,” kata Herwidayatmo beberapa waktu lalu.
Herwidayatmo memaparkan total kredit yang diberikan sebesar Rp131,51 triliun, naik 5,34 persen dari posisi Desember 2021 sebesar Rp124,84 triliun. Peningkatan kredit tersebut terutama pada segmen retail, sejalan dengan meningkatnya permintaan kredit pemilikan rumah (KPR).
Tingginya permintaan tersebut, lanjutnya, tidak terlepas dari keberhasilan program kerja sama dengan beberapa pengembang utama serta menawarkan paket suku bunga rendah dan suku bunga tetap hingga 20 tahun, yang sangat menguntungkan bagi nasabah.
Bank Panin berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp136,68 triliun pada 6 bulan pertama 2022, dengan peningkatan pada giro dan tabungan atau dana murah (CASA) menjadi sebesar Rp63,71 triliun, dari Rp60,49 triliun pada 2021. Rasio CASA terus meningkat dan kini telah mencapai 46,61 persen.
“Pertumbuhan CASA ini merupakan bukti dari upaya berkelanjutan yang kami lakukan dalam menghadirkan produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, secara mudah, aman, dan menguntungkan,” kata Herwidayatmo.
Saham Konglomerat Mu'min Ali Gunawan
Berdasarkan laporan keuangan Bank Panin, Mu'min Ali Gunawan adalah salah satu pemegang saham di PT Panin Financial Tbk. (PNLF) bersama dengan pengendali Gunadi Gunawan, Muljadi Koesumo, dan Tidjan Ananto, yakni menggenggam 46,04 persen saham per Maret 2022.
Mu'min Ali Gunawan bernama Tionghoa Lie Mo Ming. Sosok konglomerat di balik Grup Panin itu lahir pada 13 Maret 1939 di Jember dan menyelesaikan pendidikan Akademi Bisnis di Jakarta (1973).
Kanal Globe Asia mencatat harta salah satu orang terkaya di Indonesia ini mencapai US$1,3 miliar pada 2018 dan nilai ini diperkirakan melonjak seiring harga saham Bank Panin yang terus mendaki menembus rekor.
Dikutip dari paninfinancial.co.id pada Kamis (14/7/2022), Mu'min merupakan salah seorang pendiri dan pemegang saham dari tiga bank yang digabung dan merupakan cikal bakal Panin Bank yang didirikan pada 1971.