Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Uji Tangguh GOTO hingga Meniti Jembatan Transisi Energi

GoTo Gojek Tokopedia dan Bank Jago berkolaborasi meluncurkan produk GoPaylater Cicil. Bahkan, Gopaylater menggeser dominan.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) berkolaborasi meluncurkan produk GoPaylater Cicil. Bahkan, Gopaylater tersebut menggeser dominasi ShopeePay Later milik Shopee.

Berita tentang suburnya bisnis paylater dan uji tangguh GOTO menggeser ShopeePaylater menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id hari ini, Kamis (25/8/2022).

Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight BisnisIndonesia.id, Kamis (25/8/2022):

1. Suburnya Bisnis Paylater Uji Tangguh GOTO Geser ShopeePaylater

Kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia menyediakan lahan subur untuk mengembangkan bisnis paylater alias beli sekarang dan bayar nanti (BNPL). Mulai dari pelaku usaha tekfin, dagang-el, hingga perbankan bersaing di ceruk pasar itu.

Persaingan semakin kompetitif pasca PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) kolaborasi meluncurkan produk GoPaylater Cicil. Bahkan, dengan munculnya Gopaylater tersebut juga menggeser dominasi ShopeePay Later milik Shopee.

Kondisi tersebut diproyeksi oleh analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana berujar persaingan akan semakin kompetitif lantaran GoPayLater Cicil disebut dapat mengambil market share dari ShopeePay Later. Terlebih lagi selama lima tahun terakhir, tren e-commerce mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir.

“Berdasarkan argumen ini, potensi bisnis dari paylater sangat besar,” ujar Raditya, Rabu (24/8/2022).

2. Suntik Mati Perlahan TV Analog Menuju Siaran Digital '

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menetapkan migrasi televisi analog ke digital atau analog switch off (ASO) sejak 30 April 2022.

Proses suntik mati siaran TV analog itu semula direncanakan dalam tiga tahapan, tetapi kemudian dalam perjalanannya harus dilakukan penyesuaian kembali, termasuk untuk daftar wilayah yang akan mematikan TV analog.

Awalnya, proses migrasi siaran TV analog ke digital itu akan dilakukan pada 30 April 2022 untuk tahap 1, kemudian 25 Agustus 2022 untuk tahap 2, dan 2 November 2022 untuk tahap 3.

Sebagai informasi, proses ASO yang dimulai 30 April 2022 telah dilakukan pada empat wilayah siaran yang mencakup 8 Kabupaten/Kota.

3. Industri Terbesar Indonesia 2022: Sektor Pangan Melawan Resesi

Sektor pangan merupakan industri terbesar di Indonesia dalam sumbangannya terhadap produk domestik bruto (PDB). Sepanjang paruh pertama 2022, kontribusinya mengalami penyusutan.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi di industri makanan menempati peringkat terbesar kelima di antara sektor lainnya, dan berada di peringkat kedua di antara subsektor manufaktur.

Investasi di industri makanan dan minuman (mamin) diprediksi mampu lebih menggeliat pada paruh kedua 2022. Sebab, tidak ada ganjalan berarti bagi industri mamin pada semester kedua tahun ini sehingga minat investor untuk menaruh modal terus akan bergerak naik.

Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi menilai investasi di industri pangan bisa menyelamatkan Indonesia dari kontraksi pertumbuhan ekonomi yang berpotensi terjadi pada 2023.

4. Pro Kontra Wacana Impor Minyak Mentah dari Rusia

Wacana impor minyak dari Rusia yang kembali mengemuka di tengah ancaman serius geopolitik dan geoekonomi global akibat konflik Rusia dan Ukraina yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir telah memicu terjadinya polemik.

Kendati Negeri Beruang Merah itu menawarkan harga 30 persen lebih murah dibandingkan dengan harga internasional dan sejumlah negara diketahui juga sudah melakukan pembelian minyak dari Rusia, tetap saja wacana impor tersebut memunculkan pro dan kontra. Terlebih, ada ancaman sanksi dan kecaman dari dunia internasional dalam perdagangan dengan Rusia.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai positif rencana pemerintah untuk membuka peluang impor minyak mentah asal Rusia, apalagi harganya lebih rendah 30 persen dari harga di pasar internasional.

Pembelian minyak mentah dari Rusia diyakini akan menekan beban subsidi energi yang sudah terlanjur lebar pada pertengahan tahun ini. Selain itu, rencana impor minyak dari Rusia juga nantinya dapat ikut menekan harga BBM subsidi di tengah masyarakat.

5. Meniti Jembatan Transisi Energi Melalui Pemanfaatan Gas Bumi

Maraknya penemuan cadangan gas bumi dalam beberapa tahun terakhir, semestinya menjadi momentum bagi Indonesia untuk terus meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan komoditas tersebut.

Terlebih, gas bumi sebagai sumber energi berbasis fosil masih lebih bersih ketimbang batu bara dan minyak, sehingga bisa menjadi andalan dalam mendukung transisi energi. Selain itu, cadangan terbukti gas bumi di Indonesia yang mencapai 44,2 triliun kaki kubik (Tcf), menempati posisi terbesar keempat di Asia Pasifik.

Besarnya potensi gas bumi diyakini dapat mendukung proses transisi energi dengan tetap memenuhi kebutuhan energi nasional. Apalagi, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesi masih belum optimal meskipun potensi sumber dayanya juga sangat besar. Itu sebabnya gas bumi bisa menjadi jembatan menuju transisi energi.

Tak bisa dimungkiri, sektor energi nasional kini harus menghadapi dua tantangan utama sekaligus, yakni peningkatan produksi guna memastikan ketahanan energi dan mengurangi beban impor, serta pencapaian target nett zero emission.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper