Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marak Hacker, OJK Ingatkan Tata Kelola Pangkalan Data Fintech

"Jumlah pengguna kurang lebih 205 juta pengguna, jika mereka melakukan transaksi keuangan digital, maka risiko yang terpapar adalah keamanan siber."
Ilustrasi/youtube
Ilustrasi/youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan mengimbau kepada perusahaan keuangan berbasis teknologi untuk terus meningkatkan tata kelola pangkalan data. Peringatan ini sendiri disampaikan di tengah maraknya kabar serangan pembobolan data oleh hacker.

Disebutkan masyarakat menjadi bagian yang paling rentan mengalami serangan siber dalam ekosistem digital, baik secara langsung oleh peretas atau karena kebocoran data.

Analis Eksekutif Senior Group Inovasi Keuangan Digital OJK, Dino Milano Siregar mengatakan Indonesia memiliki banyak peluang digitalisasi, mengingat jumlah pengguna internet yang menembus angka 202 juta di Indonesia dan nilai ekonomi digital Tanah Air yang mencapai US$70 miliar pada 2021.

“Dan diperkirakan mampu melompat pada 2025 menjadi US$146 miliar,” kata Dino dalam Webinar Series Connex, Kamis (25/8/2022).

Dari sisi inovasi, ujar Dino, saat ini terdapat 102 penyelenggara peer to peer lending alias pinjaman online yang beroperasi secara legal, 10 penyelenggara securities dan crowdfunding, dan 88 penyelenggara inovasi keuangan digital, yang dikelompokan dengan modal yang berbeda.

Kondisi tersebut, kata Dino, menunjukkan finansial teknologi sudah menjadi katalis dalam pertumbuhan ekonomi digital secara signifikan dan berpeluang berkolaborasi dengan penyedia jasa keuangan.

Dino mengatakan meski Indonesia memiliki potensi yang besar, digital juga memberikan tantangan yang harus diantisipasi. Salah satunya adalah perlindungan konsumen.

“Jumlah pengguna kurang lebih 205 juta pengguna, jika mereka melakukan transaksi keuangan digital, maka risiko yang terpapar adalah keamanan siber, sehingga kita perlu meyakinkan bahwa sistem yang digunakan dapat menghindarkan mereka dari serangan,” kata Dino.

Dino mengatakan tata kelola data oleh pelaku finansial teknologi menjadi perhatian di OJK, termasuk peningkatan keamanan siber, sehingga tidak terjadi permasalah seperti kebocoran dan pencurian data pribadi.

Perusahaan finansial teknologi juga perlu membangun digital trust system sehingga identifikasi dana manajemen risiko menjadi hal yang sangat fundamental di era digital.

“Karena berbagai modus penipuan berawal dari pemalsuan identitas,” kata Dino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper