Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinarmas MSIG Life Catat Kenaikan Laba 60 Persen di Semester I/2022

PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Life Tbk. mencatat laba periode berjalan senilai Rp193,65 miliar pada semester I/2022.
Logo PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life)/Google
Logo PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life)/Google

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life) mencatatkan kenaikan laba sebesar 60 persen pada paruh pertama tahun ini atau semester I/2022. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Kamis (1/9/2022), perseroan membukukan laba periode berjalan senilai Rp193,65 miliar. Naik 60,01 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp121,02 miliar.

Kenaikan laba tersebut didorong oleh penurunan dari sisi beban yang dibukukan perseroan. Per Juni 2022, total beban tercatat mencapai Rp1,38 triliun atau turun 22,03 persen dibandingkan per Juni 2021 yang mencapai 1,77 triliun.

Penurunan pada pos beban tertutama karena adanya penurunan liabilitas manfaat polis masa depan dan estimasi liabilitas klaim unit linked sebesar Rp503,71 miliar dan polis lain Rp232,87 miliar, sehingga klaim dan manfaat neto yang dibukukan turun menjadi Rp939,27 miliar, dari sebelumnya Rp1,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, perseroan membukukan premi bruto senilai Rp1,18 triliun sepanjang semester I/2022. Premi yang dihimpun perseroan tersebut tercatat turun 38,86 persen dibandingkan perolehan premi perseroan pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp1,93 triliun.

Sebelumnya, Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Wianto Chen mengatakan bahwa perseroan akan fokus menggenjot produk yang bersifat premi reguler dan mengurangi porsi produk-produk premi tunggal. Pengurangan porsi produk premi tunggal atau single premium karena perseroan ingin mengurangi paparan risiko fluktuasi pasar. Hal ini menjadi strategi jangka panjang perseroan.

"Jadi secara reguler kami agresif, single premium akan kami kurangi untuk mengurangi faktor ketergantungan pasar keuangan dan antisipasi produk unit linked," ujar Wianto beberapa waktu lalu.

Dia menuturkan, produk-produk single premium yang dimiliki perseroan sangat terpengaruh oleh fluktuasi pasar yang tidak menentu. Perolehan premi bruto perseroan pun merosot akibat penurunan kinerja dari produk unit linked single premium di kuartal I/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper