Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus AJB Bumiputera 1912, Ini Progres Penyelesaian dari OJK

Otoritas Jasa Keuangan menegaskan penyelesaian kasus Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 menunggu rencana penyehatan keuangan (RPK) dari manajemen.
KE IKNB OJK Ogi Prastomiyono (tengah) dalam konferensi pers Perkembangan Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Agustus 2022 pada Senin (5/9/2022)./Bisnis-Anggara Pernando
KE IKNB OJK Ogi Prastomiyono (tengah) dalam konferensi pers Perkembangan Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Agustus 2022 pada Senin (5/9/2022)./Bisnis-Anggara Pernando

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan perlakuan asuransi bermasalah di Tanah Air tidak akan sama  termasuk atas Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera  1912. 

Dalam konferensi pers 'Perkembangan Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Agustus 2022' yang dilangsungkan hari ini, Senin (5/9/2022), Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank menyebutkan kasus AJB Bumiputera 1912 terus ditangani. 

Dia mengatakan, secara hukum pembentukan organ organisasi terus bergerak. OJK telah mengeluarkan persetujuan pembentukan Badan Perwakilan Anggota. 

"Secara organisasi kami sudah menyetujui BPA, lembaga tertinggi di dalam asuransi bumiputera," kata Ogi dalam paparannya. 

Dia juga menyebutkan, organ BPA Bumiputera juga sudah bergerak dengan membentuk organisasi yakni pembentukan dewan direksi dan dewan komisaris. Kedua organ ini juga sudah mendapatkan persetujuan dari OJK. 

"Organ dari AJB Bumiputera sudah lengkap, baik BPA, direksi dan komisaris," katanya lebih lanjut. 

Maka tahap selanjutnya untuk menyelesaikan permasalahan AJB Bumiputera, kata dia, yakni penyelesaian rencana penyehatan perusahaan oleh manajemen yang sudah terbentuk. 

"Kami [OJK selanjutnya] menunggu rencana keuangan [AJB Bumiputera]. RPK (Rencana Penyehatan Keuangan) yang reliable, yang bisa dilaksanakan, menyelesaikan permasalahan AJB Bumiputera," katanya lebih lanjut. 

Ogi menekankan, lebih dibutuhkan rencana penyehatan yang serius karena bentuk badan usaha perusahaan adalah mutual fund. Dengan konsep ini, maka pemegang polis juga pemilik perusahaan. 

Akibatnya, saat perusahaan kesulitan membayar kewajiban asuransi, pemegang polislah yang secara tidak langsung melakukan injeksi modal ke AJB Bumiputera. 

Dengan kondisi ini, Ogi menyebutkan OJK menunggu rencana kerja dari organ perusahaan sehingga kewajiban yang lebih besar dari aset terjadi saat ini dapat diselesaikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper