Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BRI (BBRI) Ungkap Sumber Pertumbuhan Bisnis Baru, Apa Tuh?

Dirut BRI (BBRI) Sunarso mengungkap sumber pertumbuhan bisnis baru bagi perseroan. Simak penjelasan selengkapnya.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Sunarso/Istimewa
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) Sunarso/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI) Sunarso menjelaskan bahwa pihaknya memiliki sumber pertumbuhan bisnis baru yang berkelanjutan.

Sumber pertumbuhan baru itu, kata Sunarso, ditempuh dengan memperluas fungsi anak usaha perseroan. Perluasan di dalam BRI Group dilakukan untuk mendiversifikasi pendapatan, spreading risk, dan memperkuat basis pelanggan perseroan.

“BRI Group harus menjangkau masyarakat sebanyak mungkin, kemudian dengan proses bisnis yang kita digitalisasikan, biayanya bisa menjadi seefisien mungkin,” kata Sunarso dalam keterangan tertulis, Minggu (9/10/2022).

Dalam hal membentuk sumber pertumbuhan baru, Sunarso mencontohkan bahwa pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merupakan wujud komitmen BRI untuk go smaller.

Sejak terbentuk setahun lalu, Holding UMi telah melayani kebutuhan 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan mencapai sebesar Rp183,9 triliun per Agustus 2022. Integrasi layanan ketiga entitas melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi.

Bentuk integrasi layanan lainnya dapat tercermin dari PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121. Adapun nasabah tabungan baru UMi telah mencapai 6,85 juta atau melampaui target awal sebanyak 3,3 juta nasabah pada 2022.

Sunarso menyatakan strategi pertumbuhan BRI ada dua. Pertama, mengikuti nasabah yang ada untuk dibantu naik kelas. Kedua adalah menjangkau lebih luas nasabah mikro.

“Jadi karena kami punya strategi pertumbuhan ke atas mengikuti naik kelas nasabah yang ada, ke bawa kami cari sumber pertumbuhan baru atau nasabah baru, maka go smaller. Dari situlah kami membuat konsep membentuk holding ultramikro bersama PNM dan Pegadaian,” tuturnya.

Di sisi lain, menanggapi tantangan bisnis dari gejolak ekonomi global, Sunarso menyatakan BRI jauh dari episentrum gejolak ekonomi lantaran tulang punggung bisnis BRI, yakni UMKM relatif tahan banting terhadap dampak dari konflik tersebut.

Menurutnya, UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia perlu didorong pertumbuhannya. BRI terkait hal ini telah mengucurkan 83,27 persen dari total kredit kepada pelaku UMKM sampai dengan kuartal II/2022.

Adapun pada periode yang sama, BRI secara konsolidasian mencatatkan laba bersih senilai Rp24,88 triliun. Angka itu tumbuh 98,38 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dengan total aset meningkat 6,37 persen yoy menjadi Rp.1.652,84 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper