Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank DKI Sabet The Best Performance BPD Beraset Lebih dari Rp30 Triliun di BIFA 2022

Bank DKI yang meraih The Best Performance Bank mencatatkan kenaikan laba bersih 30,64 persen secara tahunan menjadi Rp504,9 miliar per Juni 2022.
Warga melakukan pembayaran secara non tunai melalui QRIS Bank DKI di RSU Adyaksa, Jakarta Timur/Bank DKI
Warga melakukan pembayaran secara non tunai melalui QRIS Bank DKI di RSU Adyaksa, Jakarta Timur/Bank DKI

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta atau Bank DKI menyabet penghargaan The Best Performance Bank untuk kategori BPD dengan aset lebih dari Rp30 triliun dalam gelaran Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2022.

BIFA 2022 merupakan merupakan metamorfosis dari acara tahunan Bisnis Banking Award (BIBA) yang sebelumnya hanya memberikan penghargaan kepada bank paling efisien dan memiliki kinerja terbaik, serta Bisnis Indonesia Insurance Award (BIIA) untuk asuransi.

Secara umum, seleksi penjurian BIFA 2021 terdiri dari dua tahap yaitu seleksi kuantitatif dan kualitatif. Untuk kuantitatif, nominasi penerima penghargaan di sektor perbankan, asuransi, dan multifinance yang lolos dari tahapan ini akan diajukan ke tahap kualitatif. 

Penilaian untuk sektor perbankan dibagi menjadi dua kriteria, yaitu The Best Performance Bank dan The Most Efficient Bank. Dua kriteria ini terdiri atas 4 kategori penghargaan yakni untuk KBMI 4, KBMI 3, KBMI 2, KBMI 1, dan Bank Pembangunan Daerah, Bank Syariah.

Bank DKI yang meraih The Best Performance Bank mencatatkan kenaikan laba bersih tahun berjalan sebesar 30,64 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp504,9 miliar pada semester I/2022, dari sebelumnya sebesar Rp386,47 miliar.

Pertumbuhan laba perseroan utamanya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 9,68 persen yoy dari Rp1,30 triliun menjadi Rp1,43 triliun.

Efisiensi beban bunga menjadi faktor utama yang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan laba Bank DKI melalui penjagaan tingkat cost of fund pada level terbilang rendah.

Sementara itu, total aset Bank DKI tumbuh sebesar 28,99 persen yoy dari Rp56,73 triliun menjadi Rp73,17 triliun.  Pertumbuhan kredit menjadi Rp43,64 triliun atau naik 20,15 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp36,32 triliun.

Selain kredit, Bank DKI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 35,12 persen yoy dari semula sebesar Rp44,95 triliun menjadi Rp60,73 triliun. Kenaikan ini ditopang pertumbuhan dana giro sebesar 30,70 persen yoy menjadi Rp14,47 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper