Bisnis.com, SAMARINDA –- Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit kepada lapangan usaha pertambangan tumbuh hingga 106,16 persen pada kuartal II/2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Ricky P. Gozali menyatakan pertumbuhan itu diiringi dengan tingkat NPL (Non Performing Loan) yang rendah secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 70,50 persen (yoy),” ujarnya dalam keterangan yang diterima Bisnis, Kamis (20/10/2022).
Dia menambahkan, capaian tersebut melanjutkan tren pertumbuhan positif semenjak kuartal IV/2021, dimana sebelumnya kinerja penyaluran kredit sering kali mengalami kontraksi.
Sementara itu, kredit macet atau non performing loan (NPL) masih berada pada level yang rendah sebesar 0,67 persen atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 1,89 persen.
Secara umum, kinerja penyaluran kredit di Kaltim pada kuartal II/2022 mengalami kenaikan di tengah tingkat risiko kredit yang turut membaik.
Ricky mengungkapkan penyaluran kredit di Kaltim tercatat tumbuh 22,14 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 15,15 persen (yoy).
“Perbaikan penyaluran kredit di Kaltim bersumber dari peningkatan penyaluran kredit pada seluruh jenis kreditnya dengan NPL yang membaik dari 3,40 persen pada kuartal sebelumnya menjadi 2,82 persen,” pungkasnya.