Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) yang dikendalikan oleh crazy rich Garibaldi 'Boy' Thohir dan Bank Maybank Indonesia optimistis bisa mencapai target penyaluran pembiayaan tahunan, seiring kembalinya sentimen positif sejak kuartal III/2022.
Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar mengungkap kinerja pembiayaan pada paruh awal 2022 sempat kurang optimal, dampak fenomena kelangkaan stok sepeda motor baru.
Sebagai informasi, produk kredit sepeda motor baru merupakan salah satu kontributor utama penyaluran pembiayaan WOMF, di samping pembiayaan multiguna dana tunai beragun motor (MotorKu) dan dana tunai beragun mobil (MobilKu).
"Target kami pada akhir tahun nanti tetap, dengan penyaluran pembiayaan Rp5 triliun. Hingga akhir kuartal III/2022, WOM Finance sudah berhasil mencapai Rp3,3 triliun [per September 2022], tercatat tumbuh 10 persen [year-on-year/yoy] dibandingkan periode sama tahun lalu," ujar Djaja dalam Paparan Publik WOMF di Jakarta, Senin (31/10/2022).
WOM Finance dikendalikan oleh Maybank dengan kepemilikan 67,49 persen, sementara konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir memiliki 25,01 persen melalui PT. Wahana Makmur Sejati (WMS). Sedangkan kepemilikan saham masyarakat sebesar 7,5 persen.
Secara terperinci, pembiayaan pada kuartal I/2022 nilainya Rp1,04 triliun dengan pembiayaan motor baru, MotorKu, dan MobilKu masing-masing Rp275 miliar, Rp275 miliar, dan Rp491 miliar.
Baca Juga
Pada kuartal II/2022 dengan nilai pembiayaan Rp1,01 triliun pun masih mirip-mirip, karena fenomena keterbatasan stok sepeda motor masih ada. Alhasil, porsi ketiga produk andalan, masing-masing Rp278 miliar, Rp263 miliar, dan Rp473 miliar.
Namun, kuartal III/2022 jauh lebih baik dengan nominal pembiayaan Rp1,2 triliun, dengan porsi produk pembiayaan motor baru, MotorKu, dan MobilKu kompak menguat, masing-masing Rp331 miliar, Rp296 miliar, dan Rp576 miliar.
Direktur WOM Finance Wibowo menjelaskan bahwa sentimen positif setiap akhir tahun jauh lebih kuat buat pihaknya, walaupun ada juga sentimen negatif dari sisi kenaikan suku bunga acuan yang berpotensi menggerus margin.
"Kuartal IV/2022 kami masih optimistis bisa mencapai target. WOMF mengusung strategi mengenakan suku bunga jual ke pasar masih tetap, mempertimbangkan layanan ke masyarakat. Karena demand sepeda motor dan fasilitas dana tunai saat ini tercatat terus meningkat," ungkapnya.
Tren positif setiap momen juga tercermin pada 2021 lalu. Tepatnya dari hanya Rp822 miliar di kuartal I/2021, naik tipis ke Rp991 miliar di kuartal II/2021, kemudian tembus Rp1,14 triliun di kuartal III/2021 dan naik lagi ke Rp1,17 triliun di kuartal IV/2021.