Bisnis.com, JAKARTA — Rencana aksi korporasi berupa penerbitan saham baru atau rights issue PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. (BRIS) memasuki periode cum date hari ini, Selasa (13/12/2022). Melihat hal tersebut, kinerja saham BRIS diramal positif.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan bahwa prospek saham BRIS ke depannya dipandang bagus yang ditopang oleh beberapa faktor.
Arjun menjelaskan, bila mengacu berdasarkan PER dan PBV saham BRIS dinilai sangat under valued bila dibandingkan dengan perusahan pada sektor perbankan syariah lainnya. Selain itu kinerja laporan keuangan BRIS terbilang kuat
"Mereka bisa ride the positive sentiment. Sesuai technical analysis juga BRIS kelihatan siap untuk rebound. Jadi menurut saya semua catalyst yang berdampak terhadap saham BRIS adalah positif," kata Arjun kepada Bisnis pada Selasa (13/12/2022).
Di samping itu, prospek saham BRIS juga disokong oleh proyeksi berlanjutnya pertumbuhan laba bersih dan kinerja keuangan seiring dengan outlook positif industri perbankan.
"Kalau kita lihat juga BRIS sedang mulai fokus terhadap social investing and corporate social responsibility investing yang berarti mampu membuat impak terhadap perusahaan lain terutama small and medium size businesses," tambah Arjun.
Baca Juga
Sementara itu, mengacu pada data RTI Business, saham BRIS pada perdagangan Senin (12/12/2022) ditutup menguat 1,22 persen ke level Rp1.245 tepat sehari sebelum memasuki periode cum date.
Kinerja harga saham BRIS jelang penutupan hari ini Selasa (13/12/2022) kembali tunjukkan tren kenaikan setelah parkir di zona hijau ke level Rp1.270 atau melesat 2,01 persen.
Sebagai informasi, BSI bakal melakykan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) yang mulai efektif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan dilaksanakan pada 19 – 23 Desember 2022.
Dalam prospektus yang dibagikan di Bursa Efek Indonesia, perseroan bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,99 miliar saham seri B dengan harga pelaksanaan Rp1.000 per saham. Dengan demikian, BRIS bakal menyerap dana sebanyak-banyaknya Rp4,99 triliun.
Artinya, jika mengacu pada harga penutupan perdagangan pada hari ini, rights issue BRIS menawarkan diskon sebesar 19,68 persen per saham.
Lebih lanjut, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI sebagai pemegang saham tersbesar dengan kepemilikan 50,83 persen atau 20,9 miliar lembar saham BRIS dilaporkan bakal melaksanakan seluruh hak HMETD miliknya.
"BMRI sebagai pemilik 20,9 miliar saham yang mewakili 50,83 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan, menyatakan bahwa BMRI akan melaksanakan seluruh HMETD yang berjumlah 2,54 miliar lembar HMETD dalam PMHMETD I," tulis manajemen dikutip pada Senin (12/12/2022).
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Dilaporkan hanya akan menyerap sebagian dari hak HMETD yang diberikan yakni sebesar 500 juta lembar HMETD dari total 1,24 miliar HMETD.
Lebih lanjut, sisa HMETD yang tidak diserap oleh BBNI akan dialihkan kepada PT CIMB Niaga Sekuritas (CIMBS), yakni sebesar 742,43 juta lembar saham.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.