Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga 2022, Adira Finance (ADMF) Raih Total Pembiayaan Rp31,7 Triliun

Adira Finance mencatatkan total pembiayaan sebesar Rp31,7 triliun, di dominasi oleh sektor non otomotif.
Model mengoperasikan aplikasi AKSES Adira Finance./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Model mengoperasikan aplikasi AKSES Adira Finance./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance menyebutkan perusahaan perusahaan membukukan kenaikan pembiayaan 22 persen menjadi Rp31,7 triliun per 2022. 

Direktur Marketing Adira Finance Swandajani Gunadi mengatakan pencapaian tersebut di dominasi oleh portofolio mobil sebesar 35 persen atau setara dengan Rp14,2 triliun, sedangkan motor sebesar 2,1 persen atau setara dengan Rp11,4 triliun.

“Sementara sisanya dikontribusi oleh sektor non otomotif yakni mencapai 45 persen atau setara dengan Rp6,2 persen. Sektor ini paling mendominasi dibandingkan dengan sektor mobil dan motor,” ujar Swan dalam konferensi pers, Kamis (5/1/2023).

Pembiayaan lain berasal dari durables setara dengan Rp387 miliar, sementara untuk fasilitas dana multigunan perseroan sejauh ini sudah mencapai 37 persen atau setara dengan Rp5,4 triliun.

Adapun untuk pembiayaan kendaraan listrik mobil dan motor sejauh ini Adira Finance masih mencatatkan jumlah yang kecil dibandingkan dengan perolehan dari segmen lainnya, yakni sebesar Rp29,6 miliar.

Customer kendaraan listrik saat ini belum seperti motor konvensional ataupun mobil konvensional. Jadi untuk sektor pembiayaan EV ini kami akan memberikan pelayanan yang berbeda dengan berbagai penawaran yang kami berikan,” ujar Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif.

Dalam kesempatan terpisah, industri pembiayaan menorehkan kinerja positif sampai dengan November 2022, yang tercermin dari nilai outstanding piutang pembiayaan mencapai Rp409,49 triliun. 

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Ogi Prastomiyono menuturkan bahwa nilai outstanding piutang pembiayaan mengalami lonjakan sebesar 12,96 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sedangkan secara bulanan juga tumbuh sekitar Rp6,85 triliun dari posisi Rp402,64 triliun.

“Pertumbuhan piutang pembiayaan memang cukup tinggi di kisaran sekitar 12 persen [pada November 2022]. Kami melihat bahwa perusahaan multifinance masih sanggup untuk pendanaannya, baik itu melalui perusahaan pinjaman dari bank, baik itu joint financing, channeling, surat berharga yang diterbitkan, maupun dari para pemegang saham yang melakukan inject tambahan modal bagi perusahaan pembiayaan,” Ogi dalam Paparan Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Desember 2022 secara daring, Senin (2/1/2023).

Secara rinci, Ogi menjelaskan pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 32,8 persen yoy dan 23,1 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper