Bisnis.com, JAKARTA - Milenial perlu berpikir dua kali apabila berencana mengambil kredit bernilai jumbo sepanjang periode 2023, seiring potensi penyesuaian suku bunga dasar kredit (SBDK) bank-bank besar dalam waktu dekat.
Terutama produk dengan tenor menengah sampai panjang, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan, terutama mobil baru maupun bekas yang memiliki harga di atas rata-rata.
Perencana Keuangan dari Finante.id Sayoga Risdya Prasetyo melihat bahwa momen milenial mengambil kredit jangka menengah-panjang sebenarnya belum terlewat karena bank-bank pun masih mendorong penyaluran kreditnya, terutama untuk membalas tren perlambatan yang terjadi selama beberapa tahun belakangan.
"Betul bila ke depan bunga pinjaman jangka panjang seperti KPR akan cenderung mengalami kenaikan akibat penyesuaian kebijakan suku bunga acuan. Tetapi kalau ditanya apakah ini berarti momentum mengambil KPR sudah lewat dan sudah waktunya untuk menahan diri, jawabannya dikembalikan ke pribadi masing-masing," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (11/1/2023).
Oleh sebab itu, Sayoga menyarankan agar milenial mulanya mempertanyakan dua hal kepada diri sendiri, yaitu seberapa urgen kepemilikan aset tersebut, dan apakah membutuhkan kredit dengan nilai dan tenor yang signifikan untuk mengambilnya.
Terkhusus milenial yang sedang mengincar memiliki rumah tahun ini dan sudah siap dengan uang muka (DP) untuk KPR beserta biaya lain-lain yang dibutuhkan, baiknya melengkapi pengetahuan soal pemetaan hunian strategis dan potensi pertumbuhan harganya di masa depan.
Baca Juga
"Kalau pertumbuhan harga rumahnya di masa depan terlihat cukup pesat, bisa jadi tetap untung walaupun mengambil KPR di momen seperti sekarang ini. Kalau tidak? Ya, sebaliknya, malah rugi. Jadi kalau tidak terlalu paham analisa memilih hunian yang strategis dan potensial, tentu kami lebih menyarankan wait and see saja dulu untuk saat ini," tambahnya.
Pada momen seperti ini, Sayoga pun menyarankan milenial melihat-lihat KPR syariah di momen seperti ini, ketimbang mengejar promo-promo KPR konvensional.
"KPR Syariah tidak akan terdampak kenaikan suku bunga acuan ke depan, sehingga sebetulnya pada momentum seperti ini, pinjaman KPR dengan skema syariah dapat menjadi salah satu opsi yang layak dipertimbangkan," jelasnya.
Bergeser ke milenial yang sedang mengincar kendaraan, Sayoga menjelaskan bahwa langkah pertama yang bisa diambil milenial utamanya melakukan perhitungan ulang terhadap arus kas dan pengeluaran bulanan, serta bagaimana perbandingannya setelah membeli kendaraan.
Pasalnya, bisa jadi memiliki kendaraan justru menjadi opsi penghematan, meminimalkan waktu tempuh, atau meningkatkan produktivitas sehingga bisa menjadi salah satu alat untuk memperbesar pendapatan.
"Nah, yang perlu dipertimbangkan itu apakah perlu membeli kendaraan baru, atau kendaraan bekas sudah cukup? Bagaimana skema cicilan yang ingin diambil? Kalau mau kredit, apakah DP sudah cukup? Terpenting, hindari menggunakan utang untuk DP kendaraan. Jangan memaksakan diri kalau belum punya tabungan yang cukup," tutupnya.