Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bankir Bank Mandiri, BRI, BCA, hingga CIMB Niaga Beberkan Rasio Kredit Berisiko

Sejumlah bank jumbo seperti Bank Mandiri, BRI, BCA, CIMB Niaga kompak sampaikan tren perbaikan rasio kredit dengan kualitas rendah atau loan at risk (LAR).
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (4/1/2023). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (4/1/2023). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Rasio Kredit Bermasalah di BCA Hingga CIMB Niaga

Di samping itu, Bank Mandiri memproyeksi bahwa tren perbaikan rasio LAR akan terus berlanjut pada tahun 2023 hingga berada pada kisaran 10 sampai 12 persen.

"Untuk mencapai proyeksi tersebut, Bank Mandiri akan terus menerapkan proses perkreditan secara pruden yang dimulai dari pemilihan target market sektoral melalui Loan Portfolio Guideline, penentuan pipeline calon debitur, sampai dengan monitoring kinerja debitur untuk memastikan debitur mampu memenuhi kewajibannya dengan baik," tambah Rudi.

Rudi melanjutkan, bahwa pihaknya juga akan menerapkan early warning mechanism dan watchlist process pada debitur-debitur dan portfolio untuk mendeteksi adanya penurunan kinerja untuk segera dapat mengambil langkah antisipasi melalui restrukturisasi lebih awal.

Selanjutnya, PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA hingga September 2022 mencatat penurunan rasio kredit macet atau non-performing ratio (NPL) menjadi 2,2 persen dari 2,4 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun outstanding restrukturisasi kredit BCA sebesar Rp68,8 triliun per September 2022 atau sudah berkurang Rp13,7 triliun dibandingkan tahun lalu.

"Penurunan portofolio restrukturisasi kredit ini telah mendorong penurunan loan at risk (LAR) secara keseluruhan. Rasio LAR turun ke 11,7 persen di sembilan bulan pertama tahun 2022, dibandingkan 17,1 persen di tahun sebelumnya. Kami berharap tren penurunan NPL dan LAR terus berlanjut hingga akhir tahun 2022," jelas Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn.

Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) BBCA tercatat sebesar 25,4 persen. Hera menilai, dengan posisi permodalan tersebut pihaknya akan mampu mengantisipasi risiko yang mungkin timbul serta untuk menopang aktivitas usaha dan pengembangan bisnis.

Terakhir, PT Bank CIMB Niaga Tbk. juga melaporkan bahwa secara umum indikator kualitas aset CIMB Niaga yang diwakili baik oleh rasio LAR maupun rasio lainnya menunjukkan tren yang terus membaik di tahun 2022.

"Untuk tahun 2023 kami perkirakan kualitas aset perbankan akan terkendali didukung oleh pertumbuhan kredit yang juga diproyeksikan masih cukup baik di tengah kenaikan suku bunga dan perlambatan ekonomi," jelas Direktur Strategy, Finance & SPAPM Bank CIMB Niaga, Lee Kai Kwong.

Sementara dari sisi strategi bisnis, CIMB Niaga melaporkan tetap akan berfokus pada dua segmen yang menjadi kekuatan utama yaitu Konsumer dan Small Medium Enterprise (SME).

"Sementara itu pada segmen Korporasi, fokus area kami adalah perusahaan-perusahaan top tier, multi nasional, dan BUMN yang memiliki posisi keuangan dan arus kas yang kuat serta relatif resilient terhadap fluktuasi kondisi makro," tambah Lee.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan bahwa rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan pada November 2022 tercatat tetap tinggi pada level 25,45 persen.

"Seiring dengan kuatnya permodalan risiko kredit yang tetap terkendali yang juga tercer,in dari rasio NPL [non-performing loan] pada November 2022 tercatat rencah yaitu sebesar 2,65 persen secara bruto dan 0,75 persen secara neto," jelas Perry, Kamis (19/1/2023).

Adapun dari sisi likuiditas, Perry melanjutkan, pada Desember 2022 rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga tercatat lebih tinggi mencapai 31,2 persen. "Sehingga [mampu] mendukung ketersediaan dana bagi perbankan untuk menyalurkan kredit pembiayaan bagi dunia usaha," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper