Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanggung Biaya Restrukturisasi Jiwasraya, IFG Raup Laba Rp3,44 Triliun

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) alias Indonesia Financial Group (IFG) membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp3,44 triliun.
Pekerja melakukan pemasangan logo Indonesia Financial Group (IFG) di Jakarta, Selasa (11/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja melakukan pemasangan logo Indonesia Financial Group (IFG) di Jakarta, Selasa (11/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Holding badan usaha milik negara (BUMN) yang membidangi asuransi dan penjaminan, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Indonesia Financial Group (IFG) membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp3,44 triliun sepanjang 2022.

IFG adalah holding BUMN yang membawahi  PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Bahana Kapital Investa dan PT Grahaniaga Tatautama.

Seperti diketahui, IFG Life adalah perusahaan asuransi jiwa yang dibentuk untuk menyelesaikan skandal kasus PT Asuransi Jiwasraya yang berdasarkan audit memiliki kewajiban sebesar Rp59,7 triliun.

Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea menuturkan bahwa kenaikan laba bersih konsolidasi perusahaan naik tipis sebesar 0,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Nilai tersebut naik dari sebelumnya Rp3,42 triliun (audited) pada 2021 menjadi Rp3,44 triliun (unaudited) sepanjang 2022.

“Kenaikan laba bersih konsolidasi 2022 [IFG] sebesar 0,5 persen berasal dari kenaikan pendapatan underwriting dan kenaikan pendapatan jasa keuangan dan pengelolaan gedung,” kata Robertus dalam Rapat Dengan Pendapat Komisi VI DPR di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2023).

Selain itu, Robertus menyampaikan bahwa pertumbuhan laba perusahaan juga berasal dari kenaikan hasil investasi dan kenaikan pendapatan lain-lain, terutama penerimaan denda sumbangan wajib pada Jasa Raharja.

Pertumbuhan juga terjadi pada pendapatan premi bruto IFG yang naik 0,5 persen yoy, naik dari Rp26,71 triliun menjadi Rp26,84 triliun pada 2022.

“Pendapatan premi bruto mencapai Rp26,84 triliun disumbang dari seluruh anak usaha kami, utamanya yang cukup signifikan dari IFG Life, Jamkrindo, dan Jasa Raharja,” kata Robertus.

Secara rinci, perolehan pendapatan premi bruto konsolidasi tersebut dikontribusikan oleh IFG sebesar Rp830 miliar, Jamkrindo sebesar Rp578 miliar, dan Jasa Raharja dengan kontribusi sebesar Rp212 miliar sepanjang 2022.

Setali tiga uang, pendapatan usaha IFG Life juga mengalami pertumbuhan sebesar 20 persen yoy. Nilai itu tumbuh dari Rp9,30 triliun (audited) pada 2021 menjadi Rp10,50 triliun (prognosa) pada 2022.

Robertus menjelaskan bahwa kenaikan pendapatan usaha tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan hasil investasi yang dikontribusikan oleh IFG sebesar Rp1,1 triliun, Jasindo sebesar Rp297 miliar, dan Jasa Raharja sebesar Rp262 miliar sepanjang 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper