Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari Pesantren hingga Haji, Ini Ekosistem Syariah Sasaran BSI (BRIS) Tahun Ini

Ada lima ekosistem syariah yang dinilai potensial oleh BSI (BRIS).
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) akan lebih gencar mengembangkan sejumlah pasar ekosistem syariah di Indonesia pada tahun ini, di antaranya pesantren dan haji.

Direktur Penjualan & Distribusi BSI Anton Sukarna mengatakan bahwa selain menjalankan fungsi perbankan secara syariah, BSI gencar mengembangkan ekosistem syariah yang dinilai besar.

BSI sendiri mempunyai satu grup khusus yang fokus pada hal tersebut.

Sementara, pada tahun ini, BSI memetakan sejumlah sektor ekosistem potensial yang akan digarap.

"Pertama adalah pesantren, sekolah Islam, dan seluruh turunannya. Kedua masjid, ketiga, ziswaf [zakat, infak, sedekah, dan wakaf]," ujarnya setelah acara grand launching & public expose BSI Maslahat pada Senin (30/1/2023).

Ekosistem keempat yang digarap BSI tahun ini adalah haji dan umroh. "Ini pasarnya besar dan akan berkelanjutan," ujarnya.

Terakhir, terkait industri halal yang di dalamnya ada fesyen, kuliner, hingga tour and travel. 

Menurutnya, BSI terus mencoba model bisnis dari masing-masing sektor ekosistem itu. BSI juga menggaet stakeholder utama di masing-masing sektor.

"Kira create value proposition. Dengan begitu, seiring berjalannya waktu kita punya kemampuan kuat dalam membangun ekosistem syariah itu," ujar Anton.

Tahun lalu pun BSI gencar memperluas ekosistem syariah itu. BSI misalnya telah bekerja sama lebih dari 6.500 pondok pesantren dan 42.000 masjid. 

Di sektor ziswaf, BSI melalui BSI juga telah menghimpun dana ziswaf hingga Rp228 miliar pada 2022. Angka tersebut tumbuh pesat 67 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Lalu penyaluran dana ziswaf itu juga meningkat 12,7 persen yoy menjadi Rp177 miliar.

Berdasarkan kinerja keuangannya, per September 2022, BSI sendiri telah membukukan pertumbuhan laba bersih 42 persen yoy pada kuartal III/2022 menjadi Rp3,21 triliun. 

Dari sisi pembiayaan, BSI berhasil membukukan pertumbuhan 22,35 persen yoy menjadi Rp199,82 triliun per kuartal III/2022 dibandingkan Rp163,31 triliun pada kuartal III/2021.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BSI mencatatkan kenaikan 11,86 persen yoy menjadi Rp245,18 triliun. Pertumbuhan DPK ini terdorong oleh pertumbuhan tabungan wadiah yang naik 34,04 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper