Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan reasuransi PT Reasuransi Nasional Indonesia atau Nasional Re (Nasre) keluar dari pencapaian solvabilitas atau risk-based capital (RBC) negatif. Meski demikian, kinerja RBC perusahaan masih di bawah ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang diterbitkan di laman resmi perusahaan yang dikutip Minggu (5/2/2023), RBC yang dimiliki Nasre hanya mencapai 1,09 persen pada kuartal IV/2022. Posisi itu sangat jauh dari ambang batas yang ditetapkan regulator, yakni sebesar 120 persen.
Kondisi kesehatan Nasre mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama 2021 lalu. Pasalnya, solvabilitas Nasre pada kuartal IV/2021 (unaudited) masih berada di angka 121,47 persen. Meski demikian, jika dibandingkan posisi kuartal III/2022 sebesar –38,88 persen, kondisi ini terlihat membaik.
Selain RBC Nasre yang turun, laba bersih anak usaha PT Asuransi Kredit Indonesia yang juga anggota holding BUMN asuransi dan penjamaninan IFG itu turun tipis sebesar 1,8 persen secara tahunan (yoy). Tahun lalu, perseroan membukukan laba Rp187,93 miliar, sedangkan akhir tahun lalu menjadi Rp184,58 miliar.
Pelemahan tipis disumbang kenaikan pendapatan pos investasi. Nilainya naik sebesar 29 persen yoy, yaitu dari Rp260,3 miliar menjadi Rp335,72 miliar pada kuartal IV/2022.
Nasre juga melaporkan penurunan pendapatan premi bruto. Tercatat pos itu turun menjadi Rp7,01 triliun dari sebelumnya bernilai Rp7,45 triliun. Sementara itu, klaim bruto Nasre mengalami pertumbuhan sebesar 11,39 persen yoy menjadi Rp5,16 triliun.
Baca Juga
Dengan kondisi ini, ekuitas perusahaan terpantau anjlok 88,3 persen yoy menjadi Rp105,5 miliar pada akhir tahun lalu.