Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simpanan di Bank Capai Rp8.004 Triliun per Januari 2023, Nasabah Kaya Penyumbang Terbesar

Jumlah simpanan ini turun 2,43 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Ilustrasi simpanan milik nasabah tajir atau crazy rich/Freepik.
Ilustrasi simpanan milik nasabah tajir atau crazy rich/Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan total nominal simpanan di bank umum pada Januari 2023 mencapai Rp8.004 triliun, turun 2,43 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau secara bulanan (Month-on-Month/MoM).

Berdasarkan data Distribusi Simpanan Bank Umum dari LPS, nasabah kaya mendominasi nilai simpanan di bank pada Januari 2023.

"Nominal simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp5 miliar yang mencakup 53,2 persen dari total simpanan," tulis LPS dalam laporannya pada Kamis (23/2/2023).

Nilai rekening nasabah kaya itu mencapai Rp4.254 triliun pada Januari 2023, turun 2,9 persen MoM. 

Berdasarkan jenisnya, simpanan dengan nominal terbesar terdapat pada simpanan deposito yang mencakup 37 persen dari total simpanan. Pada Januari 2023, jenis simpanan sertifikat deposito naik 0,7 persen MoM.

LPS juga mencatat bahwa jumlah rekening simpanan nasabah di bank umum pada Januari 2023 mencapai 506,56 juta rekening, turun 0,4 persen MoM. 

Kemudian, penjaminan simpanan LPS mencakup 506,23 juta rekening atau sebesar 99,9 persen total rekening dijamin penuh. Sedangkan, 334.200 rekening atau sebesar 0,1 persen total rekening dijamin sebagian sampai dengan Rp2 miliar.

Sebelumnya, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan bahwa banyaknya simpanan nasabah tajir itu menandakan ketertarikan dalam mengamankan uang di deposito seiring dengan tren suku bunga tinggi. "Orang cenderung menahan investasi dan menyimpan dalam instrumen deposito. Ketertarikan dapat gain dari special interest menjadi pertimbangan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan bahwa banyaknya simpanan nasabah kaya di perbankan mencerminkan ekonomi Indonesia yang sudah mengalami pemulihan. Hal ini didukung oleh meningkatnya harga sejumlah komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper