Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Insurtech Fuse Catatkan Premi Bruto Rp3 Triliun Sepanjang 2022

Jumlah premi bruto yang dibukukan insurtech Fuse sepanjang 2022 naik 100 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ilustrasi asuransi/mhibroker.com
Ilustrasi asuransi/mhibroker.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan insurance technology (insurtech) Fuse mencatatkan pendapatan premi bruto lebih dari US$200 juta atau lebih dari Rp3 triliun. Angka tersebut naik 100 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Pada 2021, Fuse mengantongi premi bruto lebih dari US$105 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. Sepanjang 2022, perusahaan juga telah menerbitkan lebih dari 150 juta polis. 

Founder & Chief Executive Officer (CEO) Fuse Andy Yeung mengatakan bahwa platform teknologi mobile bersertifikasi ISO yang aman dan scalable milik perusahaan mampu memproses volume transaksi dan data yang tinggi. Dia mengklaim perusahaan telah menjadi pionir di ranah ekosistem asuransi digital. 

Andy menambahkan Fuse mengoperasikan sejumlah model bisnis seperti B2A2C, B2C, dan B2B2C secara paralel.

"Hal tersebut membuat kami tumbuh pesat selama beberapa tahun terakhir, sehingga mampu menerbitkan lebih dari 150 juta polis dan membukukan GWP [gross written premium] lebih dari Rp3 triliun pada 2022," kata Andy dikutip dari keterangan resmi, Rabu (22/3/2023). 

Andy mengatakan pihaknya bersyukur bisa bekerja sama dengan banyak perusahaan asuransi, terutama partner Titanium. Kemudian mitra bisnis digital, investor dan partner agen/broker, serta karyawan Fuse yang penuh dedikasi dan selalu mengerahkan kemampuan terbaik. 

Fuse memiliki visi untuk membuat asuransi terjangkau bagi semua orang di kawasan Asia Tenggara. Perusahaan telah berekspansi ke Vietnam, Thailand dan Malaysia. Strategi ekspansi ini akan terus dilancarkan pada 2023.

“Kami melihat banyak orang di kawasan Asia Tenggara masih belum terproteksi dan kami harap semakin banyak orang bisa mendapatkan perlindungan asuransi," kata Andy.

Andy menambahkan pihaknya akan berkomitmen menggunakan teknologi untuk membantu stakeholder seperti perusahaan asuransi, mitra bisnis digital, partner agen/ broker. Tidak hanya itu, perusahaan secara aktif mengeksplorasi teknologi terbaru untuk automasi pengajuan polis dan klaim asuransi, mulai dari Artificial Intelligence (AI), blockchain, dan analisis big data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper