Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank MNC International Tbk. (BABP) membukukan laba bersih sebesar Rp52,5 miliar sepanjang 2022, atau naik 308 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan capaian laba pada periode sebelumnya sebesar Rp12,86 miliar.
Presiden Direktur MNC Bank Rita Montagna menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut tak terlepas dari dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh seluruh nasabah, mitra, hingga sejumlah pihak terkait.
"Dalam mengembangkan bisnisnya, MNC Bank selalu mengambil kebijakan strategis melalui inovasi untuk memperkuat bisnis dan menjalin sinergi serta kolaborasi dengan tetap mengutamakan efisiensi dan produktivitas, juga menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Kinerja yang lebih baik akan terwujud di tahun 2023," jelasnya dalam laporan informasi laba yang dibagikan perseroan di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu (2/4/2023).
Sementara itu, mengacu pada laporan keuangan yang dibagikan perseroan, laba bersih BABP ditopang oleh beberapa faktor. Pertama, didorong oleh kinerja positif pada pendapatan bunga yang tumbuh 18 persen sepanjang 2022 menjadi Rp1,15 triliun dari Rp979,93 miliar pada 2021.
Kedua, jumlah beban bunga juga berhasil ditekan 11 persen yoy ke level Rp506,61 miliar dari Rp572,42 miliar pada periode sebelumnya. Beban bunga yang susut tersebut sejalan dengan portofolio dana murah (current account saving account/CASA) perseroan yang terjaga di level Rp3,2 triliun meski mengalami penurunan tipis sebesar 1 persen.
Alhasil, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) bank meroket 59 persen ke menjadi Rp647,72 miliar.
Baca Juga
Ketiga, BABP juga mencatatkan penurunan penurunan biaya kredit (cost of fund/COF) hingga Desember 2022 sebesar 4,24 persen atau turun 60 basis poin (bps) dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 4,84 persen.
Sejalan dengan penghijauan pada sisi bottom line, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) tumbuh 156 bps menjadi 2,5 persen. Sedangkan, tingat pengembalian aset (return on asset/ROA) turut meningkat 86 bps menjadi 1,04 persen.
Kemudian, margin bunga bersih perseroan juga menunjukkan kinerja positif. Hal tersebut tercermin dari rasio (net interest margin/NIM) yang parkir di level 4,95 persen atau tumbuh 115 bps dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 3,8 persen.
Adapun, dari sisi intermediasi portofolio kredit BABP sepanjang 2022 menebal 20 persen menjadi Rp10,19 triliun. Lebih rinci, sebanyak Rp1,33 triliun merupakan kredit yang diberikan pada pihak berelasi dan Rp8,86 triliun merupakan kredit pihak ketiga.
Seiring dengan pertumbuhan tersebut, total aset bank juga terkerek 20 persen menjadi Rp16,86 triliun hingga kuartal IV/2022 dari Rp14,01 triliun pada akhir 2021.
Dari sisi kesehatan aset, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) baik secara gross maupun net kompak mengalami perbaikan. NPL gross bank hingga Desember 2022 sebesar 3,53 turun 89 bps. Pada periode yang sama, posisi rasio NPL net per Desember 2022 yakni 2,21 persen atau berhasil ditekan 60 bps dibandingkan dengan periode sebelumnya.