Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uang Beredar di Masyarakat Melambat pada Maret 2023

Bank Indonesia (BI) dalam Laporan Analisis Uang Beredar mencatat posisi M2 pada Maret 2023 sebesar Rp8.293,6 triliun.
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2023 tetap tumbuh positif, meski melambat dari bulan sebelumnya. 

Bank Indonesia (BI) dalam Laporan Analisis Uang Beredar mencatat posisi M2 pada Maret 2023 sebesar Rp8.293,6 triliun atau tumbuh 6,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). 

Jumlah uang beredar tersebut tumbuh lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,9 persen yoy.

“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit [M1] sebesar 4,8 persen yoy dan uang kuasi sebesar 8,0 persen yoy,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Kamis (27/4/2023).

Tercatat, M1 yang terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, giro rupiah dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu, tumbuh melambat, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,6 persen yoy.

Jika dirincikan, giro rupiah tercatat tumbuh 7,8 persen yoy, tumbuh melambat jauh dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 13,6 persen yoy.

Sementara itu, dana float uang elektronik pada Maret 2023 tercatat mencapai Rp10,7 triliun, terkontraksi 4,5 persen yoy, membaik dari kontraksi 20,8 persen pada Februari 2023.

Lebih lanjut, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 47,2 persen terhadap M1, tercatat sebesar Rp2.153,3 triliun pada Maret 2023, tumbuh melambat sebesar 2,7 persen yoy, dari bulan sebelumnya 3,5 persen yoy.

Komponen yang kartal yang beredar di masyarakat tercatat sebesar Rp832,9 triliun atau tumbuh 5,1 persen yoy pada Maret 2023, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 2,2 persen yoy.

Selain itu, uang kuasi dengan pangsa 44,7 persen dari M2, tercatat sebesar Rp3.708,3 triliun pada Marett 2023, melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 9,7 persen yoy.

Perkembangan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan giro valas yang melambat menjadi sebesar 24,0 persen yoy pada Maret 2023, dari 35,8 persen yoy pada Februari 2023.

Tabungan lainnya juga tumbuh melambat sebesar 4,8 persen yoy pada Maret 2023, setelah tumbuh 7,6 persen pada Februari 2023.

Simpanan berjangka pada Maret 2023 tumbuh sebesar 5,0 persen yoy, naik tipis dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,9 persen yoy.

Di sisi lain, komponen surat berharga selain saham dengan pangsa 0,3 persen terhadap M2 terkontraksi sebesar 11,3 persen yoy, turun signifikan dari Februari 2023 yang masih tumbuh sebesar 8,6 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper