Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perbankan Maret 2023 Capai Rp6.424 Triliun, Industri Pengolahan Moncer

Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan pada Maret 2023 tumbuh 9,8 persen secara tahunan.
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan pada Maret 2023 mencapai Rp6.424,4 triliun. Sektor industri pengolahan mencatatkan permintaan penyaluran kredit yang moncer pada periode tersebut.

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar Maret 2023 yang dirilis Bank Indonesia (BI) baru-baru ini, penyaluran kredit perbankan pada Maret 2023 tumbuh 9,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya atau Februari 2023 yang mencapai 10,4 persen yoy.

Pada Maret 2023, golongan debitur korporasi mendapatkan penyaluran kredit Rp3.258,2 triliun, naik 10,1 persen yoy. Sementara itu, debitur perorangan mencatatkan penyaluran kredit dari perbankan Rp3.114,8 triliun, naik 9,3 persen yoy.

Kredit bank ke sektor industri pengolahan tercatat moncer pada Maret 2023, baik untuk jenis kredit modal kerja maupun kredit investasi.

Pada kredit modal kerja, penyaluran ke sektor industri pengolahan tumbuh 4,7 persen yoy menjadi Rp714,4 triliun. Pada periode tersebut, aliran kredit modal kerja ke sub sektor industri kimia dasar, kecuali pupuk di DKI Jakarta dan Jawa Timur pesat.

Untuk jenis kredit investasi, sektor industri pengolahan tumbuh 16,5 persen yoy menjadi Rp279,7 triliun pada Maret 2023.

"Hal ini seiring dengan perkembangan kredit pada subsektor industri semen, kapur dan gips, serta barang-barang dari semen, dan kapur di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," tulis BI dalam laporan Analisis Uang Beredar, dikutip Minggu (30/4/2023). 

Dalam laporannya, BI juga mencatat kredit perbankan mengalami peningkatan pada jenis kredit konsumsi. Kredit pemilikan rumah tumbuh 7 persen yoy, kredit kendaraan bermotor tumbuh 15,6 persen yoy, serta kredit multiguna tumbuh 9,7 persen yoy.

Sementara itu, kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada Maret 2023 mencapai Rp1.271,2 triliun, tumbuh 8,5 persen. 

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan kredit pada Maret 2023 terpantau tetap tinggi. "Intermediasi perbankan terus tumbuh positif menjaga momentum pertumbuhan ekonomi," katanya dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Selasa (18/4/2023).

Perry menuturkan, pertumbuhan kredit perbankan didorong oleh kondisi likuiditas yang memadai dan standar penyaluran kredit perbankan yang masih longgar.

Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) mencapai 28,91 persen pada Maret 2023. Kemudian, uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) per Maret 2023 masing-masing tumbuh sebesar 4,8 persen yoy dan 6,2 persen yoy.

Likuiditas perbankan pada Maret 2023 juga terjaga didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 7 persen yoy.

"BI akan terus mendorong intermediasi perbankan terutama kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, KUR [kredit usaha rakyat] dan kredit/pembiayaan hijau, guna mengakselerasi pemulihan ekonomi," ujar Perry.

Dia juga mengatakan, berkaca pada perkembangan serta upaya sinergis yang dilakukan BI, pertumbuhan kredit pada 2023 akan sesuai dengan prakiraan sebelumnya, yaitu dalam kisaran 10 persen hingga 12 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper