Bisnis.com, JAKARTA - Pembaca Kanal Finansial Bisnis.com tertarik dengan artikel Historia Bisnis yang membahas peristiwa di masa lampau.
Bank Danamon (BDMN) dan entitas Grup Astra, Bank Universal, pernah hendak merger pada awal reformasi setelah krisis keuangan 1998.
Selain itu, pembaca juga ingin tahu mengenai strategi Kasikorn Bank atau KBank untuk membesarkan Bank Maspion (BMAS).
Berikut daftar selengkapnya 5 berita populer di Kanal Finansial Bisnis.com:
1. HISTORIA BISNIS: Sesaat Bank Danamon (BDMN) Masuk Radar Grup Astra
Bank Danamon (BDMN) dan entitas Grup Astra pernah menjajaki rencana merger, meski pada akhirnya kandas.
Baca Juga
Entitas Grup Astra yang dimaksud yakni Bank Universal. Sebelum dilebur bersama empat bank lain menjadi Bank Permata oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Bank Universal terlebih dahulu hendak dijodohkan dengan Bank Danamon.
Rencana merger yang bercokol pada awal hingga pertengahan 2001 itu melibatkan restu Kementerian Keuangan yang saat itu masih bernama Departemen Keuangan. Hal itu berkaitan dengan kepemilikan surat kuasa masing-masing.
2. Usai Caplok Bank Milik Alim Markus (BMAS), Intip Strategi KBank Pacu Ekspansi Bisnis
Kasikorn Bank atau KBank mengungkapkan pihaknya telah merumuskan sejumlah strategi yang akan dijalankan usai mencaplok bank milik konglomerat Alim Markus yakni PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) pada akhir tahun 2022 lalu.
Wakil Presiden Eksekutif KBank Pattarapong Kanhasuwan menuturkan bahwa pihaknya akan mendorong inklusi keuangan, yang merupakan salah satu faktor kunci yang dibutuhkan untuk kemajuan perekonomian Indonesia.
3. 2 Solusi Kementerian BUMN Soal Penyelesaian Masalah Tekor Dapen Pelat Merah Rp12 Triliun
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan ada dua mekanisme suntikan dana Rp12 triliun ke dana pensiun pelat merah bermasalah untuk menyehatkan kembali.
Menteri Erick menuturkan salah satu mekanisme yang akan ditempuh untuk menyuntikan Rp12 triliun ke dapen BUMN bermasalah, yaitu melalui setoran dana (top-up) dari pemilik dapen itu sendiri alias perusahaan pelat merah.
4. Sinarmas MSIG (LIFE) Angkat Suara Terkait Ganti Kerugian Polis Akibat Eks Tenaga Pemasar
PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (MSIG) buka suara soal ramai kasus pemalsuan polis oleh eks tenaga pemasar, Swita Glorite Supit.
Head of Customer and Marketing Sinarmas MSIG Lukman Auliadi mengatakan pihaknya saat ini masih menjalani proses hukum atas pengaduan konsumen serta patuh pada proses hukum yang sedang berlangsung.
“Oleh sebab itu, belum ada nilai kerugian korban yang dapat dikonfirmasi. Perusahaan senantiasa menjalankan itikad baik untuk menyelesaikan pengaduan sesuai prosedur yang berlaku termasuk menemui pihak yang bersangkutan jika dibutuhkan,” kata Lukman dalam keterangan yang diterima Bisnis, Kamis (4/5/2023).
5. Adu Kinerja Laba Emiten Bank Aset 20 Besar (BNGA, BRIS, hingga BNII)
Bank-bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) telah melaporkan kinerja laba yang meyakinkan pada kuartal I/2023.
Kelompok bank jumbo dengan aset lima besar ke atas serta bank yang memiliki modal inti Rp14 triliun sampai Rp70 triliun pun mencatatkan laba yang tak kalah moncernya dengan empat bank teratas.
Seperti diketahui bank dengan aset teratas di Tanah Air adalah BRI (BBRI), Mandiri (BMRI), BCA (BBCA) dan BNI (BBNI).