Bisnis.com, JAKARTA - Pemegang saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menyetujui pembayaran dividen 2023 sebesar Rp426,01 miliar atas kinerja tahun lalu. Besaran laba yang ditetapkan sebagai dividen BRIS ini setara 10 persen dari capaian tahun lalu sebesar Rp4,26 triliun.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menuturkan selain membagikan dividen, pemegang saham menetapkan laba perseroan sebesar 20 persen untuk cadangan wajib. Adapun 70 sisanya akan dialokasikan sebagai laba ditahan.
“Pada RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar 10 persen dari laba bersih perseroan pada tahun 2022, atau sekitar Rp426.018.167.789 yang ekuivalen dengan Rp9,24 per lembar saham,” ulasnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/5/2023).
Sebagai gambaran, pada tahun lalu laba bersih BRIS ini naik 40,68 persen secara year on year (yoy). Dari sisi bisnis intermediasi, realisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 12 persen (yoy) menjadi Rp261,49 triliun. Adapun, realisasi penyaluran pembiayaan tumbuh 21 persen (yoy) menjadi Rp208 triliun.
Di tengah kenaikan laba, kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) terjaga. NPF gross BSI pada 2022 berada di level 2,42 persen, turun dari 2,93 persen pada tahun sebelumnya. NPF nett juga susut menjadi 0,57 persen.
Baca Juga
Menurut Hery, capaian yang impresif di tahun kedua kelahiran BSI merupakan hasil kerja yang solid dan strategi respon yang tepat (strategic response) di tengah berbagai tantangan ekonomi pada 2022.