Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan KPR Turun Saat Momen Lebaran, Tertekan Kenaikan Bunga

Kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia turut menekan keinginan masyarakat untuk memiliki rumah melalui KPR.
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan permintaan pembiayaan oleh rumah tangga, termasuk kredit pemilikan rumah (KPR) melambat pada momen lebaran 2023 ini. 

Berdasarkan Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh BI, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga melalui utang atau kredit per April 2023 terpantau melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan kredit pada April 2023 sebesar 10 persen, menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya 11,1 persen.

Berdasarkan jenisnya, pangsa pasar KPR melambat menjadi hanya 7,1 persen pada April 2023 dibandingkan bulan sebelumnya, 9,6 persen. "Pada April 2023, pengajuan KKB [kredit kendaraan bermotor] dan kartu kredit terindikasi meningkat, berbeda dengan KPR yang terindikasi melambat," tulis laporan BI pada beberapa waktu lalu.

Direktur Consumer Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Noviady Wahyudi mengatakan permintaan kredit hunian saat momen Ramadan dan lebaran memang terlihat lesu. "Pembelian rumah tertunda karena nasabah prioritasnya saat itu bersama keluarga, jalan-jalan, silaturahmi, jadi yang naik justru kartu kredit," ujarnya.

CIMB Niaga sendiri belum melaporkan kinerja KPR mereka pada April 2023. Namun, mengacu pada laporan keuangan, hingga kuartal I/2023 CIMB Niaga telah mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR 5,5 persen secara tahunan (year on year/yoy). Perseroan sendiri menargetkan pertumbuhan KPR dobel digit pada tahun ini.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan pasar kredit hunian memang akan tumbuh terbatas pada tahun ini, seiring dengan pemulihan pasca pandemi Covid-19.

Permintaan KPR tahun ini juga terkendala suku bunga kredit yang tinggi, seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan BI sejak pertengahan tahun lalu. 

Kendati demikian, Piter menilai penyaluran KPR masih terbantu oleh sejumlah program dari pemerintah, baik dalam bentuk subsidi bunga maupun asuransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper