Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) diproyeksikan dapat membagikan dividen kepada pemegang saham pada 2031. Besaran dividen tersebut mencapai Rp1,1 triliun.
Syaratnya kondisi kesehatan finansial perusahaan asuransi dihitung dari Risk Based Capital (RBC) terjaga pada angka 450 persen.
“Dengan trace hold di atas 400 persen RBC IFG Life dapat mampu membayar dividen kepada pemerintah pada 2031,” kata Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Hexana Tri Sasongko dikutip dari YouTube Komisi VI DPR RI, Kamis (15/6/2023).
Adapun dalam laporan proyeksi keuangan IFG Life 10 tahun ke depan, perusahaan diproyeksikan memiliki tingkat RBC 527 persen pada 2031. Kemudian RBC terus meningkat menjadi 574 persen pada 2032.
Pada 2025-2026 diprediksi menjadi puncak pembayaran klaim produk restrukturisasi. Hal tersebut menyebabkan aset investasi perusahaan berkurang signifikan, sehingga hasil Investasi mengalami tren menurun.
Hexana menambahkan tren menurun pada hasil Invetasi tersebut menyebabkan tren laba rugi IFG Life mengalami perlambatan pada 2026. Namun akan kembali membaik pada tahun selanjutnya.
Baca Juga
Secara umum laba rugi akan tetap agresif dengan compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 71 persen pada 2023-2027. Kenaikan laba rugi juga diproyeksikan akan berlanjut pada periode 2028-2032 dengan CAGR sebesar Rp22,3 persen.
“Kami menyusun perencanaan proyeksi keuangan IFG Life dalam 10 tahun ke depan, diproyeksikan IFG Life akan tumbuh sehat dan sustain, sehingga pada saatnya nanti IFG Life akan bisa membayar dividen kepada pemegang saham dengan tetap menjaga RBC yang sehat,” papar Hexana.