Bisnis.com, JAKARTA— Pembiayaan haji dan umrah diproyeksi akan terus meningkat pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan makin panjangnya antrian untuk berangkat haji bagi jamaah yang sudah atau yang akan mendaftar. Namun apakah bisnis ini menarik bagi perusahaan leasing seperti PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)?
“Potensi pembiayaan umrah di Indonesia diperkirakan masih akan terus meningkat seiring dengan panjangnya antrean,” kata Deni Nasri selaku Sharia Product Head PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) kepada Bisnis, Rabu (14/5/2023).
Meskipun demikian, kata dia, Unit Usaha Syariah (UUS) BFI Finance masih belum memiliki rencana untuk menggarap kembali potensi pembiayaan umrah tersebut. Pembiayaan diketahui sempat ditutup lantaran pandemi Virus Corona (Covid-19).
Untuk saat ini, perusahaan masih ingin fokus dengan segmen pembiayaan mobil bekas dan pembiayaan multiguna syariah.
Kinerja segmen syariah BFI Finance juga disebut masih positif. Deni mengatakan bahwa pembiayaan baru syariah perusahaan terkumpul sebanyak Rp119,5 miliar sepanjang kuartal I/2023.
Angka tersebut tumbuh 104 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca Juga
“Faktor pendukung kenaikan pembiayaan ini adalah karena terdapatnya produk baru pada UUS BFI Finance selain pembiayaan mobil bekas, yakni produk pembiayaan multiguna atau refinancing Syariah yang menggunakan akad al-Bai’ wa al-isti’jar, dimana pada 2022 yang lalu, produk ini masih belum ada,” papar Deni.
Deni menilai hal tersebut menunjukkan minat masyarakat terhadap pembiayaan dengan prinsip syariah juga semakin meningkat.
Menurut data Kementerian Agama (Kemenag), kuota haji Indonesia tahun ini sudah kembali normal yakni sebanyak 221.000 orang. Perinciannya 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Selain itu, Indonesia juga mendapat tambahan 8.000 kuota dari Arab Saudi.