Bisnis.com, JAKARTA — PT Buana Finance Tbk (BBLD) menyakini bahwa bisnis pembiayaan mobil tahun ini akan terus tumbuh seiring dengan banyaknya produsen yang mengeluarkan produk teranyarnya.
“Signifikan pergerakannya ditambah dengan produk-produk yang cukup menarik untuk minat pembeli, selain [mobil] ramah lingkungan beberapa produk di September Honda, Toyota, Mitsubishi ada produk baru di bawah Rp500 jutaan,” kata Direktur Marketing Herman Lesmana dalam Public Expose (PE) Buana Finance Tbk, Senin (19/6/2023).
Herman menjelaskan apabila permintaan mobil baru naik, secara tidak langsung unit mobil bekas akan ikut terdorong permintaannya. Dengan demikian, penjualan kendaraan mobil baru maupun bekas akan terus meningkat tahun ini.
“Paruh pertama ini kami [yakin] akan mencapai apa yang kami targetkan pada semester pertama,” imbuh Herman.
Untuk mendorong pembiayaan baru, Herman mengatakan pihaknya pun terus melakukan beberapa inisiatif bisnis. Seperti halnya meningkatkan kerjasama dengan mitra bisnis yang lebih signifikan dan membuat program-program inovasi.
Hal tersebut untuk mendorong produk perseroan tetap diutamakan oleh mitra bisnis. Selain itu, pihaknya juga akan mempertahankan dan meningkatkan pelayanan. Kualitasnya portofolio, lanjut Herman, tetap terus dijaga secara berimbang.
Baca Juga
Penyaluran pembiayaan Buana Finance mencapai Rp800,81 miliar per Maret 2023. Angka tersebut lebih rendah 9,3 persen dari target yakni Rp875,55 miliar.
Meskipun demikian laba bersih tercatat 13 persen di atas target yang telah ditetapkan. Laba bersih yang dibukukkan mencapai Rp24,35 miliar atau lebih tinggi dari yang ditargetkan yakni Rp21,48 miliar.
Di sisi lain, pendapatan yang diperoleh mencapai Rp165,97 miliar atau sedikit meleset dari target yakni Rp168,74 miliar.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) memprediksi bahwa penjualan mobil pada tahun ini akan meningkat. Peningkatannya diproyeksi mencapai level 975.000 unit.
Sebelumnya, penjualan mobil whole sales atau pengiriman mobil dari pabrik ke dealer naik 18,1 persen secara year on year (yoy)menjadi 1.048.040 unit pada Januari-Desember 2022.
Sementara itu, penjualan mobil ritel atau dari dealer ke konsumen naik 17,4 persen yoy menjadi 1.013.582 unit pada tahun lalu.